Aku sedang membangun motivasi dan
berjuta energi untuk menghadapi ujian tengah semester di Kampus. Sekuat tenaga
aku menyemangati diriku untuk menyelesaikan semua tugas dan soal-soal yang kian
hari kian mendekatiku. Aku takut kecewa. Sejujurnya aku tipe anak yang gampang
terpuruk saat mendapati kegagalan dalam diriku. Namun aku tetap tak jera untuk bangkit kembali. Aku memang gampang terpuruk tetapi tak
membutuhkan waktu lama untuk bergerak kembali.
Seminggu lagi aku akan berhadapan
dengan setumpuk buku, mulai sekarangpun aku mulai membaca segala materi yang
sudah diberikan dosen. Tapi tetap saja diriku masih dibebani dengan sikap
malasku. Padahal aku anak yang memiliki otak pas-pasan dan daya ingatnya pun
tergolong rendah tapi diriku lebih tertarik dengan belajar SKS. Entah itu baik
atau tidak, aku selalu menggunakan sistem kebut semalam. #jangan ditiru
Masalah daya ingat aku memang payah sekali, makanya aku selalu
mencatat apa saja yang diucapkan dosen agar aku tetap mengingatnya. Aku tak
ingin ketinggalan sedikit info dari orang lain.
Untuk memahami dan me-memory materi
aku membutuhkan waktu yang lama untuk menyerapnya, pertama membaca sambil
meringkas, yang kemudian dibaca ulang lagi hingga 2 kali baru aku paham. Bener-bener
otak dengan impuls lambat.
Jika berhubungan dengan angka,
logika dan menghitung otak-ku sangat payah untuk memahami. Aku selalu membutuhkan
latihan soal yang banyak agar aku hafal dengan cara pengerjaannya. Terkadang
aku sering kesulitan jika soalnya sudah diubah oleh dosen. Logika-ku memang
payah.
Sejujurnya aku lebih suka soal essay
daripada cekpoint, entah mengapa aku lebih suka menuliskan apa saja yang sudah
aku pelajari daripada dibingungkan dengan jawaban A-E. Memang dosen memiliki
ciri khas sendiri jadi ada yang memberikan soal model Essay atau Cekpoint.
Awal november nanti akan menjadi
awal perjuangan mencapai nilai yang sempurna, semoga aku mampu jadi yang
terbaik meski gak nomor satu.
Kini jiwaku dihantui rasa takut dan panik. Selalu
begitu saat akan menempuh ujian, Susah untuk mengendalikan diri. Terkadang
sering diem tak jelas jika ujian telah di depan mata. Tak bisa menyembunyikan
wajah kepanikan.
Ya Allah mudahkanlah gadis kecilMu ini
untuk menempuh ujian tengah semester ya Allah...Mudahkan hamba untuk menyerap
materi lebih cepat. Neuronku kurasa sama jumlahnya dengan anak jenius dikelasku
hanya saja syaraf menyusunnya yang berbeda. Nah, kali ini samakanlah syarafku
dengan anak jenius.
Amien...amien...
Aku berjuang untuk ibu n bapak yang
jauh disana, juga masa depan-ku.
Sukses.....
Semangat....
Pasti Bisa...
Ciptakanlah sejuta kata baik untuk
memotivasi diri sendiri...
0 komentar:
Posting Komentar