saky di pintu masuk Sam poo kong |
Seperti biasa perjumpaan kami setelah 3 bulan nggak ketemu
selalu di Semarang. Ya kota dimana saya menuntut ilmu. Keadaan yang selalu
mempertemukan kami di Semarang. Setelah kemarin jalan-jalan di kampoeng kopi Banaran saya dan si pacar
memanfaatkan pertemuan singkat ini untuk jalan-jalan di Mall citraland, paragon
atau berkaraoke bersama di family fun. Sore ini saya dan si pacar mengunjungi
tempat suci agama tiong hoa yang dominan dengan warna merah. Menurut saya tempatnya
menarik dan cocok juga untuk bernarsis ria. Bukan saky kalau dimana-mana
nggak narsis. #tutup muka
kemegahan Sam Poo Kong |
Saky gak mau kalah narsis |
Ala Tiong Hoa |
Me |
Sam Poo Kong yang katanya terbesar di Asia tenggara ini juga dijadikan tempat wisata
lho. Jadi nggak usah heran jika di
tempat ibadah ini selalu padat dikunjungi wisata non Tiong Hoa seperti saya
saat itu. Untuk memasuki pelataran Sam Poo Kong dikenakan biaya IDR 3000/biji,
jika memasuki kuilnya IDR 35000/biji, Gratis
untuk yang beribadah, dan kalau kepingin berfoto Custum dan Rias ala Tiong
hoa kita harus membayar IDR 75000 dengan 2 lembar foto. Lumayan mengorek uang saku mahasiswa seperti
saya ini. Pikir-pikir dulu dech.
Hasil fotonya saja |
Saat kami ke sana rupanya Sam Poo Kong sedang dilakukan
pembangunan-pembangunan seperti membuat gapura baru dan juga kuil baru. Makin
besar saja ne kuil.
Merem tu... |
Patung-patung dewa juga banyak di sana. Patung Laksamana Zheng He menjadi patung terbesar di
Sam Poo Kong.
hhaahaa Saya lebih besar |
Keren kan?? |
poto with Patung terbesar |
Pemandangannya berbeda dari yang lain, so saya dan si pacar
memutuskan bernarsis ria di sana sebelum makan malam. Lumayan bisa jadi koleksi
terbaru kami.
Hari itu menjadi hari yang penuh tawa. Saya sangat bahagia
menemukan pria seperti dia. Baru kali ini saya benar-benar jatuh cinta dengan
seorang pria. Saya merasa nyaman dan menjadi diri sendiri ya hanya kali ini saja.
Gayanya mirip |
Garang yang merah apa coklat ne? |
Meski saat ini Saya dan Si pacar harus dipisahkan jarak tak
menjadi halangan kelanjutan cinta yang
sudah terjalin 3, 5 tahun ini. Semua itu karena komitmen yang kuat dan rasa
saling percaya di antara kami.
Semakin rindu itu mengampiri semakin rasa sayang itu menjadi
besar untuknya. Saya hanya bisa berharap semoga perjalanan cinta LDR ini
berujung manis dan tak sia-sia penantian yang setiap detik kami lalui. Amin ya
robal alamin.
Untuk para Distancer
jangan merasa sendiri ya, banyak kok pasangan yang harus menjalani LDR. Mereka
juga baik-baik saja. Menurut saya, LDR itu mengajarkan kita bagaimana
menghargai waktu, melatih kesabaran, menjaga ego masing-masing karena jika
dalam suatu hubungan LDR sering bertengkar pasti akan sulit untuk
menyelesaikannya (ketemu aja susah), dan melatih kita untuk saling percaya dan dipercaya.
Menjadi orang yang dipercaya itu susah susah gampang. Dipercaya itu suatu
amanat yang besar lho.
Ingat hidup itu tak
hanya butuh cinta tapi juga pendidikan so gak usah putus asa gara-gara LDR.
Suatu saat juga akan berakhir indah pada waktunya.
Semoga kekasih saya yang berada di sana membaca postingan saya ini. (wajib baca dong).
Menulis di Blog ini juga awalnya ingin menulis apa saja yang terjadi dan
dilakukan sama saky kok. Journey of Live
kisah perjalanan saya dan calon pasangan hidup saya. Doakan saya dan dia
baik-baik saja ya.
Sekian
0 komentar:
Posting Komentar