Kesaksian cinta #asik asik |
Setelah seminggu nggak bertemu rasanya senang sekali diberi
kesempatan untuk berjumpa lagi dengan si Pacar. Mungkin kepulangan saya ke
Purworejo kali ini akan menjadi pertemuan terakhir untuk kami sebelum si Pacar
memasuki kuliah kembali. Hikz hikz...Rasa antara
sedih dan senang bersatu pandu. Entahlah, saya sulit mengungkapkan
detailnya.
Di dalam hubungan LDR seperti yang saya alami saat ini
memang pertemuan dan perpisahan akan menjadi aktivitas yang rutin
dijalani. Tawa dan airmata selalu
menjadi hiasan diantara kami. Semua harus dimaknai dengan indah.
Candi terbesar di Prambanan |
Seperti kali ini dan seperti yang sudah lalu saya sering
menuliskan apa saja yang terjadi antara kami. Perjalanan cinta
kami akan mengisi blog ini.
kanda |
Sore itu saya dijemput si pacar di pemberhentian bus dari Semarang,
rasanya deg-degan banget mau ketemu si pacar lagi setelah
seminggu gak jumpa. Rasanya kok saya lebay banget ya padahal juga dah lama
jadian tp kok nadanya kayak 1 bulan jadian saja. Mungkin memang LDR memberi efek baru jadian kali ya hahahaha.
Setelah mengobrol sebentar saya dan si pacar makan mie ayam
di langganan kami ketika SMA. Mie Ayam Bakso Freedom. Mengenang masa SMA lagi
ne ceritanya. Rasa mie ayamnya nggak
berubah seperti rasa sayang kami yang tak berubah sejak 2008 silam.
gaya ganteng kali ne si pacar |
Sesampainya di rumah, seperti biasa Ibu dan Bapak selalu
menyambut si Pacar dengan baik. Itu semua juga berkat si Pacar yang memang gampang
bergaul. Lengkap kebahagiaan saya, dapat berkumpul dengan keluarga dan juga si Pacar.
Jam sudah menunjukan pukul 5 sore, yang mengharuskan si Pacar berpamitan.
Saya suka dengan komitmen si pacar yang
mengatur dirinya sendiri harus sampai rumah sebelum Magrib. Jarang ada cowok
yang berkomitmen seperti dia. Makin yakin saja jika saya tak salah mencintainya.
Ikhirrrrr
sedia payung sebelum panas |
Paginya jam 9, si Pacar sudah ke rumah lagi. Seperti biasa kami
mengobrol dulu saat itu juga ada ibu di antara kami. Senang. Sepertinya ibu
sudah menerima si Pacar. Bahkan sudah mengganggap seperti
anaknya sendiri. Yeeesssss akhirnya. 
Gara-gara keasikkan mengobrol ma ibu, saya dan si pacar lupa kalau
tujuan travelling hari
ini ke Candi Prambanan yang terletak di kota Jogja. Setelah berpamitan, kami
meluncur menuju Candi Prambanan.
bahagia banget dia bersamaku wkwkwkwk |
Saya yakin akan lebih lama di jalan dibanding di lokasi yang
dituju, tapi semua itu tak apalah. Di jalan juga menyenangkan. Kami bisa
bercerita apa saja sambil melihat sekeliling yang kami lewati. Perjalanan memang menjadi favorit kami.
Jarak antara rumah saya dan jogja itu sekitar 2 jam
berhubung Candi Prambanan di pinggiran Jogja membuat kami menghabiskan waktu
lebih lama di jalan. Kami baru saja sampai di Candi Prambanan jam 1.
fotonya diperkecil biar gampang diupload eh malah gak jelas ya |
Kerena masih liburan sekolah, wisata candi Prambanan rame
banget. Meskipun terik mentari bersinar dengan gagahnya tak mengurungkan niat
wisata untuk tetap berdiri di bawah tingginya candi Prambanan.
Sampai di kawasan candi Prambanan kami mengelilingi komplek
Prambanan. Lumayan luas lho... Di komplek tersebut ada bermacam-macam candi,
diantaranya Candi Mboko dan Candi Sewu.
Candi sewu ini pastinya sangat familiar di kalangan masyarakat berkat dongeng
ratu Rorojograng. Konon candi seribu ini dibuat oleh seorang pria yang
mencintai Rorojograng sebagai syarat untuk menikahinya. Namun sayangnya candi
belum genap 1000 mentari sudah bersinar, alhasil jadi ke-1000 itu Rorojograng
sendiri yang dikutuk menjadi patung batu akibat dari kemarahan Bandung Bondowoso.
Saya sangat prihatin karena beberapa candi sewu dan candi prambanan
banyak yang runtuh akibat gempa Jogja beberapa tahun lalu. Semoga proses
renovasinya berjalan lancar ya. Ini peninggalan budaya yang sangat berharga
untuk bangsa. Wajib dilestarikan. Di jaman
era-globalisasi seperti saat ini bukan candi yang dibangun melainkan
gedung-gudang bertingkat saja yang selalu diperbanyak.
Untuk berjalan-jalan di lokasi 3 candi tersebut dikenakan
biaya masing-masing IDR 30000/biji.
Mau gak mau saya dan si pacar harus memilih salah satu karena waktu kami
terbatas.
kencan mengasikan |
Mitos si bilang kalau pasangan mendatangi Candi mboko pasti
akan putus alias nggak Langgeng. Apa iya ya... Di jawa memang masih percaya
mitos. Kalau saya sendiri si masih iya dan tidak. Nah kalau si pacar malah
nantang, ayo coba aja bener apa nggak tu mitos.
Berhubung tujuan awal ke Candi Prambanan maka saya dan si
pacar langsung menuju penjualan karsis masuk Candi Prambanan. “Hooooreeeee”
Saat itu terik matahari lagi heboh-hebohnya saya dan si
pacar menyewa payung dengan ongkos IDR
5000. Jadi gak perlu merem-merem gara-gara silau atau takut gosong. Maklum
kami bukan bule.
Candi Perambanan sangat menajubkan dengan desain yang kuat
menjulang tinggi. Meski ada beberapa yang runtuh tetap tak mengurangi keelokan
Prambanan.
si pacar |
Tujuan awal saya dan si pacar ke Prambanan tak lain dan tak
bukan hanya numpang foto aja. Parah banget ya mau foto aja
harus rela menghabiskan waktu berjam-jam di jalan. Ini sensasi. Mengasikan dan
tak terlupakan.
Berjalan-jalan mengelilingi Candi dan sesekali masuk ke
dalam Candi. Gelap. Tak lupa tetap berfoto ria. Keliling Candi Prambanan tak
begitu melelahkan dibanding mengelilingi candi Borobudur yang membutuhkan
tenanga eksra.
Rasanya hari itu sungguh menyenangkan, ingin rasanya waktu
berhenti sejenak agar kami bisa menikmati kebersamaan ini. Jarang-jarang kan
bisa Travelling gini.
Ngajak beratem tu |
Sejujurnya si, Saya pengin travelling keliling Indonesia,
kalau udah baru keliling Dunia. Pasti seru banget dech.
Balik lagi ke Candi Prambanan. Dilihat dari bentuknya candi
Prambanan ini merupakan candi umat Hindu.
Dilihat dari ukurannya Candi Prambanan adalah Candi Hindu terbesar di
Indonesia. Bisa juga disebut keajaiban Dunia lho. Candi Borobudur milik budha
aja jadi keajaiban dunia masa Prambanan nggak, itu tak adil tak adil
hahahahahaha.
Mau cerita banyak tentang Candi Prambanan dan candi di
sekitarnya rasanya tak perlulah ya, udah banyak yang tau juga.
Kata saya “Candi
Prambanan bisa jadi alternatif tempat liburan keluarga, jalan sama teman-temen
atau ngedate sama pacar”
Tamannya luas enak buat camping, lapangan juga lebar bisa
buat guling-guling, pasar tradisionalnya itu yang oke banget soalnya ngejual
barang-barang khas Jogja. Nggak nyesel kok liburan ke Prambanan.
ala 70' ya... |
Meskipun saya dan si pacar hanya 1,5 jam aja di TKP tetep
hepi-hepi aja tu. Saat itu perut saya dah mengeong-ngeong minta jatah. Daripada
berantem mending ngalah dan cari tempat makan di sekitar Candi Prambanan. Waduh
jalanannya lumayan lama untuk sampe tempat makan. Sabar ya peyuuuut...
Ditengah perjalanan malah ada kandang kancil dan juga rusa,
si Pacar malah ngajak ngasih makan tu hewan. Padahal perut saya ini dah tak
tertolong lagi.
#ngambek.
ahhhh seggaaarr |
Horeeeeeee akhirnya nemu kelapa muda sama soto ayam, langsung
deh tancap tanpa basa-basi. Kayak nggak makan tiga malam aja ya... rakus
banget.
Selesai makan, kami mengelilingi pasar tradisional. Saya
memborong kalung dari kayu dan juga baju barong khas pantai. Kembaran sama si
pacar. Unyu.
Mengingat waktu kami terbatas dan sebelum magrib harus dah
sampe rumah, akhirnya jam 14.30 kami cabut dari TKP. Apa iya ya jam 5 udah
sampe rumah?
Perjalanan pulang sangat mendebarkan. Pengin rasanya nyubit
pantat dy sampe bentol-bentol. Benar-benar menantang maut saat itu. Kalau menurut
saya si lebih baik dimarahin orang rumah daripada mati konyol sepulang kencan. Tragis
banget kan. Si pacar sepertinya tetep
memutar gas tanpa memperdulikan saya yang sepanjang perjalanan teriak-teriak
tanpa henti sambil nyubitin pinggang.
Saya dan si Pacar sampe rumah dengan selamat. Baru tu si pacar minta maaf dengan wajah
polosnya. Yang ngebuat saya pengin jitak.
Paginya Arya maen lagi ke rumah tapi rada sorean, soalnya
paginya saya harus balik ke Semarang pagi-pagi. Nggak mau kalau kemarin itu jadi
pertemuan terakhir sebelum ketemu lagi insah Allah lebaran.
Sepertinya pertemuan kami sore itu sangat-sangat mengecewakan. Pasalnya, si pacar ngambek gara-gara
saya cerita tentang orang masa lalu yang dia dipancing sendiri. Padahal juga
nggak penting. Kenapa dia harus marah dan jadi diem-dieman kayak orang bego.
Anehnya saya juga ikutan marah dan diem.

Saya diem bukan
karena dia marah tapi karena dia nggak bisa membuat pertemuan singkat ini jadi
ceria. Saya marah.
Saat dia pulang dan melempar senyum juga saya cuekin. Salah siapa dari tadi hampir berjam-jam Cuma diem
kayak patung. Ego masing-masing masih kental.
Sifat kekanak-kanakan saya juga
masih kental kayak susu kaleng, seabis
dia lenyap dari sorotan mata. Saya langsung masuk kamar dan nangis.
Saya memang
Cengeng. Saya menyesali kenapa hari itu gak dimanfaatkan
untuk tetep tersenyum bersamanya, besokan udah nggak bareng lagi. Hikzz..hikzzz...
Pertengkaran
yang nggak pantas disebut bertenggar itu dah normal lagi sore atau paginya ya??? Lupa
wkwkwkwk...
maklum aja kejadian ini juga udah berlalu bulan Juni kemarin tapi baru saya tulis sekarang.
0 komentar:
Posting Komentar