Setelah sekian lama kita tak lagi kita, tapi hanyalah sisa
aku dan kamu saja nanti akan merindukan masa-masa itu. Saat aku dan kamu saling
menggembirakan satu sama lain. Saat aku bercerita dan kamu menyimaknya dengan
detail dan sesekali tersenyum mendengarkan cerita yang mungkin tak penting
untuk diceritakan. Kembali tersenyum dengan kekonyolan yang aku dan kamu
lakukan untuk memperpanjang waktu agar lebih lama bersama.
Aku selalu menceritakan apa saja agar aku dan kamu tak
saling diam dan akhirnya bosan. Sifat cerewetku saat itu memang membuat suasana
diantara kita menjadi lebih akrab. Kita tak lagi malu-malu untuk menceritakan
apa saja dan mungkin sekedar untuk berpendapat.
Ketika itu kita sangat akrab dan bahkan sering tertawa
bersamaan di tempat umum sampai semua mata tertuju ke arah kita. Aku dan kamu tahu mereka saling
berbisik dan membicarakan kita. Tapi kita seolah tak peduli dan menikmati
kebersamaan kita.
Nanti kita akan merindukan dimana saat, aku melambaikan
tangan dan tersenyum saat kamu beranjak pulang selepas mengobrol di rumah.
Kamupun melampaikan tangan dan menawarkan” aku akan kembali lagi”.
Nanti kita akan merindukan saat-saat aku mengirimimu sejuta
sms saat aku mulai khawatir dengan keberadaanmu, dan kamu hanya mengomel dan
mengataiku “bawel”
Nanti Kita akan merindukan saat, aku mulai mengomel
gara-gara sifat cerobohmu yang tak kunjung hilang saat melupakan barang-barang
pentingmu. Dan tak henti mengingatkanmu.
Nanti kita akan merindukan saat, kamu memarahiku saat aku
menangismu ketika kamu pergi untuk kembali dan aku selalu mengkhawatirkan kamu
hingga berlebihan.
Nanti kita akan merindukan saat aku ketakutan diperjalanan
yang benar-benar sunyi dan hanya ada kita berdua dan kamu selalu menenangkanku.
Nanti dan nanti kita pasti akan merindukan setiap memori
yang telah kita ciptakan bersama-sama dulu.
Dimana saat kita saling merindukannya nanti, kita hanya bisa
diam dan mengenangnya saja.
0 komentar:
Posting Komentar