|
sumber gambar di sini |
"Terima kasih kadonya sayang, aku suka"
"Aku pengin kamu memakai gaun ini saat pernikahan kita nanti"
"Kita akan menikah?"
"Iya sayang, aku ingin kamu menjadi ibu untuk anak-anakku"
hening.....
Sore itu aku menghabiskan waktu memandangi bentangan laut yang berbinar-binar. Matahari masih bersinar cukup terik menyengat kulitku. Aku duduk memainkan butiran pasir putih yang membentang luas memenuhi pantai. Kepiting-kepiting kecil berlarian tersapu ombak. Tenang dan sepi.
Aku sangat menyukai ketenangan pantai dan ketenangan senyumannya yang selalu menghiasi wajah itu. Sentuhannya yang lembut selalu membuatku nyaman. Keceriaannya selalu aku rindukan. Dia gadisku yang manis. Masih dan selalu hangat di dada ini.
"Paul" suara serak-serak basah itu sering memanggilku pelan.
"Iya, sayang" Aku memegang wajah dengan kedua tanganku.
Air matanya mengalir di pelupuk matanya. Tangannya meraih tanganku dan menggenggamnya erat. Membuatku tak tega untuk meninggalkannya. Ingin rasanya terus di sisinya, membuatnya tertawa dan mendengarkan cerita-ceritanya.
"I will get back"
Wajahnya yang sayu mengangguk pelan dan meninggalkanku. Aku tahu dia tak ingin membuatku terbebani dengan kesedihannya. Tangannya mengusap air matanya dan mempercepat langkahnya.
Aku berlari dan merangkulnya.
"Aku harap kamu akan menungguku kembali"