Senin, 15 Juli 2013

Kerja atau Kuliah Lagi???

Hay Selamat Malam

Saya tipe anak yang susah buat nulis apa saat mengawali tulisan di Blog. Pasti lama mikir. Mau nulis perkenalan lagi atau nanyain kabar pembaca atau basa-basi seperti saat ini http://eemoticons.nethttp://eemoticons.net*hahahha

Maklum pemilik Journey of Life ini hanya manusia yang biasa-biasa saja tidak di atas dan tidak di bawah di kelompoknya. Ia itulah saya. 

Saya juga Mahasiswa biasa saja dan tidak menonjol di kelas. Saya hanya mahasiswa swasta di Semarang. Kalau ditanya kenapa saya memilih kuliah di Universitas yang tidak banyak dikenal ini saya pasti bingung apalagi saat memasuki jurusan Analis Kesehatan yang dari awal saya nggak punya bayangan sama sekali untuk bidang itu. Saya semakin bingung untuk menjawab apa. Bisa dibilang saya nekat memasuki jurusan itu.

Awalnya saya kecewa dengan hasil ujian saat SMA, saya nyaris nggak lulus gara-gara mata pelajaran Bahasa Inggris. Parah banget ya bahasa internasional aja bego. http://eemoticons.netAlhasil nilai saya pas-pasan banget meski ada angka 9 tetap saja ngepas. Tapi saya bersyukur itu murni hasil otak sendiri bukan nyontek. http://eemoticons.net

Setelah kelulusan itu saya semacam ngambek dan sebel sama diri sendiri. *benturindiritiaphari. Saya tetep semangat buat kuliah walaupun nggak pasti minat di mana. Sebelum kelulusan sampai awal kelulusan saya ngotot banget masuk PGSD mungkin karena termotivasi dari Bapak dan Ibu. Sayangnya saya orang mudah putus asa UM 1 gagal gak mau daftar lagi. Nggak mau kecewa lagi. Padahal UM 2 dan 3 banyak yang keterima. Anggap saja bukan nasib.

Saya bingung.

Saya kembali mengikuti UM 1 di UNDIP ngambil Kesehatan Masyarakat dan si pacar Pendidikkan Kedokteran, sayangnya lagi-lagi gagal dan saya tidak mencoba sampe UM berikutnya.

Saya ngambek.

Saking ngambeknya saya nggak mau ikut-ikutan lagi tes perguruan tinggi lainnya bahkan saya nggak ikut SNMPTN. Beda sama si pacar yang masih nggak pernah putus asa buat nyoba dan nyoba. Dia juga sempat drop karena di cap pinter tapi gak dapat kampus favorit. Mungkin belum takdirnya ya, dan sekarang Allah memberikan tempat yang memang pantas buat dia juga lebih keren.

Dia sudah punya kampus, terus saya gimana semua PTN udah tutup. Akhirnya saya ditawarin Saudara yang jadi dosen di UNIMUS buat ambil Kedokteran. Saya semakin galau dan mikir yang parno-parno gitu. Saya takut mayat. Juga mengkhawatirkan kemampuan otak saya kalau-kalau gak bisa tepat waktu lulusnya. Mengerikan.

Dia menawarkan Analis Kesehatan yang dulunya masih AAK Muhammadiyah yang berdiri sejak tahun 90an dan baru kemarin bergabung menjadi UNIMUS.

Saya langsung setuju, dan sekarang saya hampir lulus menjadi Ahli Madya Analis Kesehatan bukan sarjana. Saya suka menjadi Analis karena menarik untuk saya.

Belum sarjana? Terus kerja atau kuliah lagi????

Awalnya saya mengebu-ngebu langsung lanjut kuliah lagi mengambil jalur ekstensi Kesehatan Masyarakat. Sebelum patah semangat kan. Tapi keinginan itu sepertinya harus ditepis jauh-jauh. Pendaftaran ekstensi dimulai jauh sebelum saya diluluskan. Saya bisa apa. Model pendidikan Analis Kesehatan menggunakan sistem  paketan jadi nggak bisa lebih cepat. http://eemoticons.nethttp://eemoticons.net

Setelah magang di RSUP Sarjito dan BLK Semarang jadi semakin luas pengetahuan tentang pendidikan lanjutan yang harus ditempuh. Untuk di RSUP Sarjito pendidikan tertinggi masih D4 Analis Kesehatan bahkan rata-rata masih D3.

Dosen-dosen tetap yang menjadi Dosen Analis Kesehatan juga berbackground D3 Analis Kesehatan yang kemudian melanjutkan S1, S2, S3 di berbagai bidang. Awalnya yang saya perhatikan selalu S1 Ekstensi Kesehatan Masyarakat kemudian S2 yang lebih spesifik misalnya Biomol, Biokima, Kimia, Epid, dan bla-bla...

Pada semangat Kuliah ya....

Sementara di BLK pendidikan tertinggi sudah lumayan mencapai S2. Jadi setelah pasti bekerja di mana dan bidang apa beliau-beliau ini meneruskan pendidikan dari D3 Analis kesehatan ke Kesehatan Masyarakat spesifiknya Kesehatan lingkungan untuk yang bekerja di Lab Kimia dan sebagainya sesuai bidangnya.

Saya mulai berpikir, mungkin sebaiknya saya memanfaatkan ilmu saya untuk bekerja dulu di Klinik, Rumah Sakit, Puskesmas atau Perusahaan untuk mengasah kemampuan saya dan nggak lupa dengan keterampilan yang saya punya selama D3. Karena saya yakin keterampilan yang tidak digunakan dalam waktu lama sedikit demi sedikit ketrampilannya gak seterampil semula atau KAGOL.


Saya bersabar sebentar buat lanjut kuliah lagi. Semoga pencarian kuliah kedua ini gak seburuk pengalaman pertama deh ya... Nggak mau jadi orang yang gampang menyerah lagi. Tetap semangat karena mencari ilmu itu sampai tiang lahat.

Semangat. Semangat. Semangat. http://eemoticons.nethttp://eemoticons.nethttp://eemoticons.net


Fokus saya kali ini tidak menyerah untuk mencari tempat bekerja dan kemudian bisa kuliah lagi sebelum merried hihihi...

Amin Ya Allah.


Untuk prosedur kerja Analis semua ditulis menggunakan Bahasa Inggris, so harus lebih kerja keras lagi belajar bahasa inggris secara aktif bukan pasif. Semangat ky....

Udah dulu ya, Kiky mau Bobo duyu.... Besok di lanjut lagi...


1 komentar:

  1. hemmmm, kalau saya kerja dulu biar bisa kuliah:D
    khan asik tuh bisa bayar sendiri hhhh.
    Tetap SE MA NG AT :)

    BalasHapus

 

Journey of Life Template by Ipietoon Cute Blog Design and Bukit Gambang