Senin, 08 Oktober 2012

Senyummu itu

Dear Kamu

Rasa ini sungguh membara di dalam dada ini. Bergemuruh seperti lantunan ombak yang memecah karang. Aku tak bisa mengungkapkan detailnya seperti apa rasa ini. Aku hanya bisa menyimpannya rapat-rapat di dada. Aku tak ingin seorangpun tahu. Ini rahasia. Ingat ini rahasia aku, kamu dan Tuhan. Bahwa aku menyukaimu. Aku sangat mengagumimu dari senyummu yang ringan. Senyum yang menontonkan gigimu yang rapi berderet di mulutmu. Senyum yang membuat pipimu berdekik. Iya itu senyummu yang mampu membuatku berdebar. 

Aku memujimu dari senyummu lewat sepucuk surat ini. Tetapi aku tak berniat untuk memberi tahumu. Aku tetap akan menyimpan surat ini di laci meja belajarku. Iya ini hanya rahasia. 


Sepanjang hari aku mengamatimu. Merekam gerak gerikmu. Sampai yang paling kuingat di memoriku itu senyummu. Aku sangat menyukai senyum renyahmu. 

Setelah melihatmu tersenyum hatiku terasa berhenti berdetak kemudian berdetak kencang sembrani aku diam-diam membalas senyummu. Aku tahu senyummu itu untuk orang lain, namun aku mengganggapnya kamu tersenyum ke arahku. 

Dari senyum itu membuatku malu-malu untuk berjumpa denganmu. Membuatku berdetak dan kehilangan gaya. Terkadang juga melegakan rasa ini. 

Aku masih ragu menterjemahkan rasa ini. Suka, Simpati, Kagum ataukah kamu telah membuatku jatuh hati. 

Kamu dan senyummu mememori di dalam otak dan nanti akan diterjemahkan oleh hati untuk direkam oleh telinga dan diputar oleh mulut.  

Senyummu itu.... telah mengisi hariku meski kutahu bukan untukku. 

Senyummu itu.... mampu membuatku terdiam dan merekam tiba-tiba segala reaksi itu. 

Senyummu...

Dariku...

Putri...

0 komentar:

Posting Komentar

 

Journey of Life Template by Ipietoon Cute Blog Design and Bukit Gambang