Rabu, 21 November 2012

Semakin Takut...




Selalu saja aku tak berani menyapamu lebih dulu. Terkadang aku berasa bodoh sendiri. Tapi keramahanmu itu yang membuatku semakin berani. Kamu selalu tersenyum dan menyapaku lebih dulu. Malu. Rasanya ingin cepat-cepat berlari kemudian mengintipnya. Ah mengapa saat itu aku benar-benar takut jika rasa suka itu berubah menjadi cinta. 

Aku berusaha menutupi semua rasa di dada ini dengan diam. 

Tapi nyatanya aku tak mampu untuk bungkam selamanya. Aku mengamatimu. Aku memahami kamu dari jauh. Rasanya kurang membuatku lega. 

Hingga akhirnya aku mulai menyapamu. Iya seharusnya aku yang lebih dulu menyapamu. Bukan kamu. 

Saat itu aku membiarkan setiap aliran listrik itu masuk menguasai tubuhku ini. Membiarkan perasaan ini bersemanyam di relung hati. Hingga akhirnya aku mengatakan  aku benar-benar jatuh cinta dengan gadis ini. Teman semasa dibangku SMA. 




Aku pikir rasa takut itu hilang setelah aku benar-benar mengIYAkan perasaan ini jika aku mencintaimu. Aku salah. 

Rasa takut itu semakin besar, ketika aku berniat untuk memilikimu.  

Mungkin aku terlalu egois, setelah mencintaimu dan juga ingin memilikimu pula. Aku mulai mendekatimu dengan melupakan segala kenaifanku. 

Kamu memang baik, lembut dan sesuai dengan apa yang ada dibenakku. Tapi, ketakutanku selama ini terbukti. Kamu menolakku. 

Sakit.

Kecewa.

Tapi aku tak berhenti begitu saja, aku terus mendekatimu. Menjadi temanmu. Menjadi sahabatmu. Menjadi apa saja yang bisa membuatku selalu dekat denganmu. 

Bahagia itu kembali hadir....

Beruntung, kamu mulai menyukaikupula, dan setelah kesekian kali aku memintamu baru kali itu setelah berbulan-bulan kamu resmi menjadi kekasihku. Kekasih pertamaku. 

Rasa takut itu bukannya pergi malah semakin menjadi....

Aku takut kehilangan kamu setelah sekian kali aku meminta... Aku takut kamu meninggalkanku...

Ah mengapa saat aku mengenalmu seakan aku bukan menjadi diriku sendiri. Mengapa aku menjadi lelaki yang selalu dihantui ketakutan yang teramat besar. 

Kamu yang selalu membuatku sedikit merindukanmu, sedikit ingin terus bersamamu. Sedikit dan sedikit berlebihan. 

Aku sangat mencintaimu hingga membuatku terlalu ketakutan...

Jika nanti kamu menghancurkanku hingga berkeping-keping, ijinkan aku tetap mencintaimu meski dengan kepingan itu. 

Karena aku tak sanggup melupakanmu. Melupakanmu seperti mengingat-ingat orang yang sama sekali belum kukenal. 

Tolong...

Tinggallah di sini untukku...

Meski jarak, waktu, dan masa membawa kita pergi. Aku yakin cinta itu tak akan kemana. 

Biarkan aku menjadi airmatamu dan mati dibibirmu. 

Kamu, gadisku.... yang selalu kurindukan. Tunggu aku kembali.





0 komentar:

Posting Komentar

 

Journey of Life Template by Ipietoon Cute Blog Design and Bukit Gambang