Selasa, 29 Mei 2012

Andai Kamu Tahu...


Apa aku tak pantas untuk kamu perkenalkan di depan teman-temanmu, teman-temanku juga lebih tepatnya. Aku di antara mereka memang sangat tersisih. Mengapa kamu melakukan hal yang sama juga untukku. Meski kamu sudah melakukan hal yang tak pernah kuduga sebelumnya. Kamu menyatakan jatuh cinta padaku. Saat itu aku seperti mimpi. Ya mimpi di siang bolong. Ada seorang pria menyukaiku. Padahal teman-teman di sekelilingku saja tak pernah menganggapku sebagai teman. Tuhan, salahkah aku???

Aku pikir setelah kamu menyatakan suka kepadaku, dunia akan berbeda tak seperti dulu aku yang  selalu sendiri. Ya setidaknya ada kamu yang menemaniku. Tetapi semua dugaanku salah. Kamu masih seperti mereka yang terlalu cuek terhadapku.  Seolah kamu menjadi orang lain untukku, padahal jika tanpa mereka kamu selalu lembut kepadaku. Kamu sosok yang menyenangkan saat tak ada mereka. Mengapa harus begitu, kasih???



Aku ingin seperti wanita lain yang selalu dibanggakan oleh kekasihnya dihadapan orang lain.  Ah... rasanya keinginanku itu telalu muluk-muluk. Mendengar kamu menyayangiku di hadapan teman-temanmu saja aku sudah sangat bahagia. Namun, semua itu belum pernah terwujud. Apa kamu malu menyayangiku dan mencintaiku, ataukah kamu hanya membuatku senang saja. 

Selama ini aku merasa tersakiti. Aku merasa tersisih. Sungguh aku selalu menangis saat kamu bersenda-gurau dengan teman-teman, sementara aku hanya duduk memandangi jendela.  Tak pernah kamu sedikitpun melirikku ataupun menyapaku. Sungguh aku sangat ingin kamu menyapaku seperti saat kamu menjemputku. Mengapa kamu menyapaku saat tak ada mereka. 

Bukannya aku egois tak menyukaimu dengan kebahagiaanmu bersama teman-teman.  Tetapi aku hanya ingin kamu mengerti sedikit saja tentang perasaanku. 

Sekali lagi aku tak meragukanmu, tapi dengan sikapmu yang tak pernah berubah ini membuatku meragu. 
 Kamu seperti tak mengenaliku di depan teman-teman, apa itu artinya kamu tak sungguh-sungguh. Ataukah kamu malu. Ya aku memang terlalu buruk untuk menjadi pendampingmu. Tapi tolong jangan lakukan ini. 

Memang hampir setiap malam kamu menelponku hingga membuatku mengantuk di kelas dan aku ditertawakan oleh teman-teman, aku tetap bahagia. Sangat bahagia. Sebelumnya aku tak pernah seperti itu. Berjam-jam mengobrol dengan seorang pria dengan sangat akrab. Aku seperti menemukan kebahagiaan baru di usiaku yang beranjak dewasa ini. 

Entah, mengapa aku masih belum cukup dengan semua kebahagiaan ini. Aku masih menangis jika sikap kamu masih sama seperti dulu, tak mengenaliku di depan teman-teman.

Sekali lagi aku ingin kamu menganggapku meski hanya teman di depan teman-teman yang lain dengan kamu menyapaku saat kita bertemu. Aku tak ingin kamu memalingkan wajah entah apa yang kamu lihat saat berpaprasan. 

Andai kamu tahu... aku sangat tersiksa dengan sikapmu yang tak pernah berubah meski kamu sudah mengakui mencintaiku. 

Andai kamu tahu... aku sangat menyayangimu.

Andai kamu tahu... aku ingin kita berjalan berdampingan di depan mereka.

Andai kamu tahu... aku ingin mendekatimu saat kamu sendiri, tanpa harus mengikuti aturanmu. 

Andai kamu tahu... semua perasaanku slama ini kepadamu dan hubungan kita. 

Andai kamu tahu... aku ingin hubungan kita ini diketahui orang lain. 

NB: Hanya fiksi.....

0 komentar:

Posting Komentar

 

Journey of Life Template by Ipietoon Cute Blog Design and Bukit Gambang