Sabtu, 06 Oktober 2012

Lalu Aku Hanya Bisa Menunggu


"Sampai kapan"

"Berapa lama lagi"

"Apa nanti dia akan menjemputku di sini"

"Apakah nanti dia masih sendiri saat mengampiriku nanti"

"Datang untuk meminta maaf lalu membuatku tertawa atau datang untuk meminta maaf dan membuatku menangis" 

"Ingatkah dia akan janjinya atau dia melupakan semua janjinya"

"Tersenyum ataukah dia membiarkan mulutnya bungkam"

"Kemudian datang dengan sepasang cincin ataukah hanya dengan sepucuk surat permohonan maaf"

" Datang kemudian memelukku ataukah untuk membelakangi aku lagi" 

Menunggu itu sebatas asa menanti jawab. Membiarkan diri ini berdiri di batas garis meski hujan membasahi, lalu panas mengeringkannya lagi. 

Menunggu itu saat kamu pergi dan tak ada kabar aku masih tetap berdiri untukmu.

Menunggu itu ketika masih ada harapan yang mengebu di dalam dada. 

Menunggu akan tetap abadi jika keyakinan  tak memudarkannya.

Menunggu akan indah jika diiringi keikhlasan.

Menunggu akan berkah jika itu demi kebaikan. 

Menunggu.....

Menunggu....

"Aku tak akan pernah tahu apa akhir dari menunggu ini"








2 komentar:

 

Journey of Life Template by Ipietoon Cute Blog Design and Bukit Gambang