Sabtu, 21 Januari 2012

Identifikasi Plasmodium Vivax dan Plasmodium falciparum

Aktivitas Analis Kesehatan


Sebagai analis kesehatan yang terjun langsung memeriksa infeksi pada eritrosit harus mampu membedakan 2 plasmodium penyebab malaria ini. 

Postingan saya kali ini akan membahas perbedaan Protozoa kelas Sporozoa yaitu Plasmodium vivax dan plasmodium falciparum, tetapi saya juga akan sedikit menginggung tentang malaria, penyakit yang disebabkan oleh protozoa ini. 

Gejala malaria pada umumnya dapat timbul antara lain kedinginan, demam, berkeringat, sakit kepala, mual, muntah, nyeri otot, anemia, perdarahan pada anus, jaundice/ikterus (penyakit kuning), kedinginan, kejang dan koma. 

Malaria adalah penyakit menular yang disebabkan oleh parasit yang dikenal dengan Plasmodium. Ketika seseorang terinfeksi parasit tersebut, seseorang akan mengembangkan gejala penyakit malaria yang biasanya berupa demam tinggi, datang dan pergi setiap hari atau beberapa hari. Seberapa sering demam datang kembali bervariasi tergantung masing-masing spesies malaria.

Saat seseorang mengalami kejala yang saya sebutkan di atas, harus segera memeriksakan darahnya di laboratorium untuk diperiksa. 

Prosedur Pemeriksaan 

1. Sampling darah 
2. Membuat apusan darah tebal atau apusan darah tipis dan dicat menggunakan giemsa. 

Cara Membuat Apusan darah


1. Teteskan 1 tetes kecil darah ke kaca objek dengan garis tengah tidak lebih dari 2 mm (Langsung dari jari pasien bila yang di gunakan darah kapiler atau menggunakan pipet Pasteur bila menggunakan darah yang telah dicampur antikoagulan).
2. Dengan tangan kanan diletakakn kaca objek lain(penggeser darah) disebelah kiri tetes darah tadi.
3. Gerakkan kekanan sampai mengenai tetes darah.
4.Tunggu sampai darah menyebar pada sisi kaca penggeser. Tunggu sampai darah mencapai titik kira-kira ½ cm dari sudut kaca penggeser.
5. Segeralah geser ke kiri sambil memegang miring dengan sudut 30-450. Jangan menekan kaca penggeser.
6. Biarkan kering diudara
7.Tulis nama pasien. Lanjutkan ke pengecatan.

Pengecatan dengan Giemza

1. Cat Giemza diencerkan dengan buffer dengan perbandingan 1 bagian cat: 4 bagian buffer.
2. Sediaan di letakkan di rak tempat pengcatan
3. Genangi sediaan dengan methanol. Biarkan selama 5 menit atau lebih.
4. Buanglah larutan methanol dari kaca
5. Biarkan kering diudara
6. Genangi dengan cat giemsa yang sudah diencerkan, biarkan selama 20 menit.
7. Bilas dengan air suling
8. Letakkan sediaan vertikal dan biarkan mengering pada udara.

Hal-hal yang mempengaruhi hasil dari sediaan apus

-Kondisi kaca objek
Kaca objek harus: Kering, bersih dan bebas dari lemak dan sisi terpendek kaca objek untuk menggeser darah harus rata.
-Kemiringan kaca objek penggeser darah dan kecepatan menggeser mempengeruhi ketebalan sediaan.
Semakin kecil sudut kaca objek penggeser atau semakin lambat menggeser maka hasil sediaan semakin tipis.

Ciri-ciri sediaan apusan yang baik

1. Sediaan tidak melebar sampai tepi kaca obje (Panjangnya 1/2-2/3 kaca objek).
2. Pada sediaan harus ada bagian yang cukup tipis untuk diperiksa. Pada bagian itu eritrosit tidak menumpuk dan tidak menyusun gumpalan rouleaux.
3. Pinggir sediaan harus rata tidak boleh ada bergaris-garis atau berlobang-lobang.
4. Ujung sediaan tidak boleh seperti bendera sobek
5. Penyebaran leukosit tidak boleh buruk, leukosit tidak boleh menumpuk pada pinggir atau tepi sediaan.

Hal yang Perlu Diperhatikan pada Pengecatan: 

1.Darah harus benar-benar kering pada saat digenangi dengan methanol(fiksasi)
2.Sebelum di genangi giemsa sediaan harus benar-bener kering( dari methanol)

Setelah Apusan darah selesai baru diamati di bawa mikroskop dengan perbesaran 100x dan ditetesi minyak imersi. 

Jika orang tersebut ditemukan Plamodium maka kita harus mampu mengidentifikasi plamodium apa yang ada di dalam darahnya. 
Plasmodium memiliki 3 stadium yaitu stadium tripozoit, shizon dan gametosit (makro dan mikro).

Inilah plasmodium yang ditemukan di dalam darah penderita Malaria. (maaf ya gambar download di internet, saya tidak mahir memotret dari lensa mikroskop) ^^

Penyebab malaria sebenarnya disebabkan oleh 4 plasmodium yaitu P. vivax, P. falciparum, P. ovale dan P. malariae. Tetapi saya hanya mengkhususkan membahas P. vivax dan P. falciparum.

Perbedaan Tropozoit P. vivax dan Tropozoit P. falcoparum

Tropozoit P.vivax


Tropozoit P. falciparum
Perbedaan shizon P.vivax dan P. falciparum


Shizon P. vivax


shizon P.faciparum
Perbedaan Gametosit P.vivax dan P. falciparum

Gametosit Mikro P. vivax
Gametosit makro P. vivax
Gametosit mikro P.falciparum
Gametosit makro P.falciparum
Ini gambaran yang jelas agar kalian dapat membedakan kedua Plasmodium tersebut.

Jenis jenis malaria bermacam macam , gejala penyakit malaria yang timbul pada tiap jenis gejala malaria tersebut berbeda beda. berikut ini gejala malaria berdasarkan jenis jenis penyakit malaria.

  • Plasmodium falciparum: penderita dapat mengembangkan anemia hemolitik berat (sel-sel darah merah benar-benar rusak), gagal ginjal, koma, dan kematian. Pengobatan keadaan darurat medis, resistensi obat telah menyebar luas. Informasi saat ini terhadap pola penyakit, pencegahan untuk wisatawan, dan resistensi obat selalu dapat ditemukan melalui Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Malaria.
  • Plasmodium vivax: Gejala malaria pada malaria yang disebabkan oleh plasmodium vivax adalah penderita dapat mengembangkan anemia dan pecahnya limpa, yang bisa menjadi hidup terancam. Orang dengan Plasmodium vivax atau Plasmodium ovale mungkin kambuh beberapa bulan setelah sakit awal. Hal ini harus diberantas dengan pengobatan medis.


8 komentar:

  1. haaaaah, dulu sih sma masih suka yang begini2. sekarang mah udah ga kuat lagi menyabarkan diri sama makhluk-makhluk kecil iniii gyaaa hahahaha

    BalasHapus
  2. iya mataku juga pegel kalo lama2 di mikroskop..dulu km SMAnya ipa ya??

    BalasHapus
  3. belon lengkap nih, gambarnya keq p. ovale juga tuh........

    kalau punya koleksi gambar preparatnya bagi ke email aq ya
    wai_cool@yahoo.com
    dewaanggara@gmail.com

    BalasHapus
  4. .maaf yahh bkan.a sok tau tpii cma mau berbagi info . Setau saya sitoplasma p. Vivax lebih tebal di banding p. Falciparm , tpi kok gmbar di atas menunjukkan kalo sotoplasma p. Falciparm lebih tebal drii p. Vivax . Skali lagi maaf yahh :)

    BalasHapus
  5. .maaf yahh bkan.a sok tau tpii cma mau berbagi info . Setau saya sitoplasma p. Vivax lebih tebal di banding p. Falciparm , tpi kok gmbar di atas menunjukkan kalo sotoplasma p. Falciparm lebih tebal drii p. Vivax . Skali lagi maaf yahh :)

    BalasHapus
  6. Dewi : iya makasih masukkannya, tapi yang lebih besar sitoplasma p. Vivax dan p. Falciparum yang stadium apa ya yang lebih tebal.

    BalasHapus
  7. yang stadium tropozoit P. falciparum lebih tipis.. :)
    btw itu foto analis angkatan berapa yah?
    cz q alumni situ.. sp tau itu pas angkatanq..
    xixixi... #kepedean :p

    BalasHapus
  8. Makasih kak kiky. Alhamdulillah sangat membantu. Berarti ipa SMA ada periksa begituan juga ya kak. Baru tau. 😁

    BalasHapus

 

Journey of Life Template by Ipietoon Cute Blog Design and Bukit Gambang