Kamis, 08 September 2011

Aku dan Kamu




Waktu terus berjalan melewati sudut bumi. Aku dan kamu semakin jauh melangkah dalam batera cinta. Semoga masih pantas di sebut cinta. Dan selamanya akan menjadi cinta yang kekal.

Rumput itu menjadi saksi bisu perjalanan cinta kita. Cinta yang belum berujung. Aku dan kamu berjalan beriringan dengan menggenggam erat jemari dan mengomentari apa saja yang kita lewati. Berbisik dan berteriak. 

 

Saling menyingkirkan bebatuan yang menghalangi langkah kita. Menuntun di kala tersandung dan menguatkan satu sama lain. 

Berbagi sebatang coklat dan seteguk air

Separuh perjalanan kita lebih banyak berbeda

Kini aku dan kamu berjalan tanpa ada jemari yang menggenggam. Aku berjalan di sisimu dan kamupun berjalan di sisiku. Tanpa ada ikatan di antara kita. Bebatuan yang menghalangi langkah kita , satu sama lain hanya saling mengingatkan untuk mengingkirkannya sendiri. 

Kita saling melupakan sejenak janji-janji suci untuk saling mencintai di antara kita. Ini hanya sementara, ingatlah sayang aku tetap mencintaimu. Hanya saja caraku berbeda dengan cara mencintaimu di kala dulu.

Aku dan kamu berjalan tetap beriringan, namun kamu bebas untuk bergerak tanpa melibatkan aku untuk mengikutimu. Gandengan tangan kita yang terlepas membuat aku dan kamu bebas. 

Namun jika kamu memberikan sedikit saja ruang di hatimu untuk mempercayaiku, kita pasti baik-baik saja meski berjalan dengan sedikit jarak di antara kita.

Tepislah semua prasangka burukmu, percayalah ku tetap melangkah tanpa meninggalkanmu...Ku tetap di sisimu mengiringi langkamu meski jemariku tak berkeringat oleh jemarimu. Aku tetap satu titik berjalan menampingimu. 

Taburkanlah benih kasih itu untukku,,,

Jangan ragukan aku sayang, suatu saat waktu yang akan menjawab kapan ku akan meraih jemarimu kembali untuk ku genggam. Bersabarlah...

Belum saatnya aku menyeretmu masuk dalam duniaku...

Belum kalanya kamu mengikuti langkahku, berjalanlah sendiri sayang...

Aku tahu ini membuatmu bingung, kehilangan arah, tersandung bahkan terjatuh. Namun percayalah padaku, ini untuk kita bukan untukku. 

Aku tak bermaksud membiarkanmu berjalan sendiri dengan terjalnya bebatuan. 

Semoga kamu mengerti posisiku sayang, 

Aku hanya bisa memanjatkan di setiap doa agar kamu mau menerima uluran tanganku kembali...

Hanya kamu yang mampu menguatkanku di saatku rapuh, terluka, tersudut
Hanya kamu....

Tunggu aku kembali padamu, sayang

Bersabarlah, aku hanya melindungimu. 

Mengertilah, caraku mencintaimu, melindungimu dan menyayangimu berbeda dengan caraku tempo lalu...




0 komentar:

Posting Komentar

 

Journey of Life Template by Ipietoon Cute Blog Design and Bukit Gambang