Senin, 19 September 2011

Ketahui Kesehatan Melalui Urine


Air seni alias air kencing atau urine adalah cairan sisa yang dilepaskan oleh ginjal, yang kemudian dikeluarkan dari tubuh melalui proses urinasi (berkemih). Ekskresi urine diperlukan untuk membuang molekul-molekul sisa dalam darah yang disaring ginjal dan untuk menjaga kestabilan cairan tubuh.


Urine disaring di dalam ginjal, dibawa melalui ureter menuju kandung kemih, akhirnya dibuang keluar tubuh melalui uretra. Komposisi urin terdiri dari air dengan bahan terlarut berupa sisa metabolisme (seperti urea), garam terlarut, dan materi organik. Cairan dan materi pembentuk urin berasal dari darah atau cairan interstisial (jaringan penyokong).
Materi yang terkandung dalam urine dapat diketahui melalui urinalisasi atau pemeriksaan urine. Melalui urinalisasi kita  juga dapat mengetahui organ tubuh kita yang lain misalnya Pankreas, Hati, Ginjal, Saluran Empedu, dan lain sebagainya.
Mengambil sampel urin yang diperiksa juga harus disesuaikan dengan tujuan pemeriksaan kami. Petugas Laboratorium nanti akan mengarahkan kita.
Urine sewaktu

Untuk berbagai pemeriksaan digunakan urine sewaktu, yakni urine dikeluarkan pada waktu yang tidak ditentukan secara khusus. Pemeriksaan ini baik untuk pemeriksaan rutin tanpa keluhan khusus.

 Urine pagi

Maksudnya, urine yang pertama-tama dikeluarkan di pagi hari setelah bangun tidur. Urine ini lebih pekat daripada urine yang dikeluarkan di siang hari. Pemeriksaan urine pagi baik untuk sedimen, berat jenis, protein, juga tes kehamilan. Sebaliknya, urine pagi tidak baik untuk pemeriksaan penyaring karena adanya glukosuria.

Urine postprandial

Maksudnya, urine yang pertama kali dikeluarkan 1,5 - 3 jam sehabis makan. Sampel ini berguna untuk pemeriksaan glukosuria.

Urine 24 jam

Sampel ini digunakan untuk mengetahui keandalan angka analisis. Untuk mengumpulkan urine 24 jam diperlukan botol besar, bervolume 1,5 liter atau lebih yang ditutup dengan baik. Botol harus bersih dan memerlukan zat pengawet.
Cara mengumpulkan urine ini dikenal juga sebagai timed specimen, yakni urine siang 12 jam, dan urine malam 12 jam. Urine siang 12 jam dikumpulkan dari pukul 07.00 sampai 19.00.

Sementara urine malam 12 jam, dikumpulkan dari pukul 19.00 sampai pukul 7.00 keesokan harinya. Adakalanya urine 24 jam ditampung terpisah-pisah dalam beberapa botol dengan maksud tertentu. Contohnya, pada penderita diabetes melitus untuk melihat banyaknya glukosa dari santapan satu hingga santapan berikutnya.

Urine 3 gelas dan 2 gelas pada laki-laki

Urine jenis ini digunakan untuk pemeriksaan urologis. Selain itu, juga untuk mendapatkan gambaran tentang letak radang atau lesi lain, yang mengakibatkan adanya nanah atau darah dalam air kencing pria.

Contoh Manfaat Urinalisasi

Infeksi Saluran kemih

Ciri penderita infeksi saluran kemih yaitu ketika buang air kecil berwarna keruh seperti susu putih. Jika urine tersebut diperiksa didalam laboratorium juga mengandung protein (albumin) dan sejumlah bakteri.

Tanda Dehidrasi 

Bagi orang yang tidak dehidrasi maka urine-nya akan berwarna bening, sedangkan orang yang terkena dehidrasi maka warna urine-nya akan kuning pekat atau coklat karena tubuh kita kehilangan garam dan mineral dalam jumlah banyak.
Agar kita tak terkena dehidrasi maka banyaklah minum air putih.
Nah untuk yang sudah terkena dehidrasi maka minumlah larutan garam elektrolit. Misalnya oralit, jika belum sembuh maka dibutuhkan cairan infus.

Tes HIV Lewat Urin

Tes urin menjadi cara sederhana dan efektif untuk mengidentifikasi infeksi HIV, terutama pada kelompok berisiko tinggi. Demikian yang dilaporkan para peneliti dalam jurnal Acquired Immune Deficiency Syndromes, beberapa waktu lalu.
"Kami yakin, tes urin berguna untuk mengidentifikasi orang dengan HIV/AIDS (ODHA) yang tidak mau dites darah," kata Dr. Joseph B. Margolick dari The Johns Hopkins University, Baltimore, Amerika Serikat, seperti dikutip Reuters Health.


Margolick dan koleganya memberikan hipotesis bahwa metode skrining yang nyaman dan tidak melukai dapat mendeteksi ODHA yang tidak mau mengikuti prosedur tes darah. Metode tersebut diterapkan di daerah yang berisiko tinggi.
Untuk menyelidiki manfaat tes urin, selama periode waktu tiga tahun, peneliti melakukan skrining terhadap lebih dari 1.700 orang. Penelitian dilakukan 1 sampai 2 sesi di gereja, dapur restoran, balai pertemuan masyarakat, serta tempat berlangsungnya tes.

Secara keseluruhan diketahui 210 orang (12 persen) positif HIV. Di antara mereka yang diketahui positif ini 169 orang (80 persen) sebelumnya pernah mengikuti tes, tetapi hasilnya negatif.


Secara keseluruhan 87 persen dari mereka yang hasil tesnya positif mau kembali untuk mengambil hasilnya. Kebanyakan dari mereka mau dirujuk ke pelayanan kesehatan.

Para peneliti menekankan, orang yang dites di pusat pelayanan kesehatan masyarakat cenderung kembali untuk mengambil hasil tesnya. Menurut Margolick, pendekatan tersebut dapat meningkatkan pengawasan di daerah yang termasuk tinggi infeksi HIV. Diharapkan mereka bisa membantu orang untuk mendapatkan akses pengobatan HIV, sehingga akan meningkatkan kesehatan penderitanya secara bermakna.

Membaca Arti Warna Urine  ( Dijelaskan Dr. Lenni Damayanti )
Warna normal urine berkisar antara kuning muda hingga kuning tua. Warna itu disebabkan oleh beberapa zat, terutama urochrom dan urobilin. jika contoh urine bukan dalam gradasi kuning, bisa disebut abnormal, sehingga perlu pemeriksaan lebih lanjut.

Meski demikian, warna abnormal juga belum tentu karena penyakit berat. Bisa saja disebabkan hasil metabolisme abnormal yang berasal dari suatu jenis makanan atau obat-obatan.
Inilah beberapa yang berkaitan dengan warna urine.
Kuning
Zat warna normal dalam jumlah besar: urobilin, urochrom.
Zat warna abnormal: bilirubin.
Pengaruh obat-obat: santonin, riboflavin, atau pengaruh permen.
Indikasi penyakit: tidak ada (normal).

Hijau
Zat warna normal dalam jumlah besar: indikan (indoxilsulfat).
Pengaruh obat-obat: methyleneblue, evan's blue.
Indikasi penyakit: obstruksi (penyumbatan usus kecil).

Merah
Zat warna normal dalam jumlah besar: uroerythrin.
Zat warna abnormal: hemoglobin, porfirin, porfobilin.
Pengaruh obat-obat: santonin, amidopyrin, congored, atau juga zat warna makanan.
Indikasi penyakit: glomerulonevitis nefitit akut (penyakit ginjal), kanker kandung kencing.

Cokelat
Zat warna normal dalam jumlah besar: urobilin.
Zat warna abnormal: bilirubin, hematin, porfobilin.
Indikasi penyakit: hepatitis.

Cokelat tua atau hitam
Zat warna normal dalam jumlah besar: indikan.
Zat warna abnormal: darah tua, alkapton, melamin.
Pengaruh obat-obat: derivat fenol, argyrol.
Indikasi penyakit: sindroma nefrotika (penyakit ginjal).

Serupa susu
Zat warna normal dalam jumlah besar: fosfat, urat.
Zat warna abnormal: pus, getah prostat, chylus, zat-zat lemak, bakteri-bakteri, protein yang membeku.
Indikasi penyakit: infeksi saluran kencing, kebocoran kelenjar limfa, infeksi saluran kemih

Inilah beberapa fakta yang dapat kita periksa untuk mengetahui kesehatan kita. Jangan takut untuk memeriksakan ke Laboratorium, mengetahui lebih dini suatu penyakit maka tak akan sulit untuk menyembuhkannya. Ingat kesehatan itu MAHAL.











0 komentar:

Posting Komentar

 

Journey of Life Template by Ipietoon Cute Blog Design and Bukit Gambang