Senin, 26 September 2011

Tua itu Pasti, Dewasa itu Pilihan

Aku selalu merenung, setiap manusia memiliki fase kehidupan yang sama mulai terlahir dari rahim seorang wanita yang dipanggil Ibu berkembang menjadi bayi, anak-anak, remaja, dewasa dan akhirnya tua. 

Setiap insan pasti mengalami itu masa tua, dimana segala keadaan kita mengalami penurunan. Menurut renunganku tua itu tak menjamin seseorang menjadi dewasa. Dewasa itu tak dapat ditentukan melalui usia. 

 

Kedewasaan itu seakan memiliki ukuran tertentu.

Terkadang kedewasaan itu terbentuk melalui pengalaman hidup seseorang, sehingga seseorang dapat belajar dari kesalahan yang telah diperbuatnya. 

Kedewasaan itu sulit untuk diterjemahkan, setiap orang memiliki sisi berbeda dalam menanggapi kedewasaan seseorang. Memiliki berjuta pendapat untuk menilai kedewasaan seseorang. 

Bagiku kedewasaan itu dapat dilihat dari bagaimana ia dapat menentukan baik dan buruk, sudah mampu menyiapkan keadaan-keadaan di masa depan yang akan datang. Mampu mengontrol emosi dan ego diri sendiri. 

Usia tak lagi dapat mengukur kedewasaan seseorang. Entah mengapa aku yakin itu. Karena bagiku kedewasaan itu dapat diukur dari tingkat emosional kita. 

Terpenting dalam kedewasaan, orang yang sadar bahwa dirinya itu bukanlah lagi anak-anak yang selalu merengek kepada orang lain ketika ia menerima masalah. Ia akan sekuat tenaganya sendiri menyelesaikan permasalahan yang menjerat dirinya.
Kewajiban dari seseorang itu menumbuhkan rasa kedewasaan pada dirinya. Berikut beberapa tanda kedewasaan itu dimiliki oleh seseorang: 

Dia menerima dirinya sendiri

Orang yang dewasa mengenal dirinya sendiri dengan lebih baik, dan senantiasa berusaha untuk menjadi lebih baik. Ia tidak berkepentingan untuk menandingi orang lain, melainkan berusaha mengembangkan dirinya sendiri.

Dia menghargai orang lain

Ia dikatakan dewasa jika mampu menghargai perbedaan itu, dan tidak mencoba membentuk orang lain berdasarkan citra dirinya sendiri.

Dia menerima tanggung jawab

Orang yang sudah dewasa mengenal dan menerima tanggung jawab dan pembatasan-pembatasan situasi dimana ia berbuat dan berada. Tanggung jawab adalah perasaan bahwa seseorang itu secara individu bertanggung jawab atas semua kegiatan, atau suatu dorongan untuk berbuat dan menyelesaikan apa yang harus dan patut diperbuat dan diselesaikan.

Dia penyabar

Seseorang yang dewasa belajar untuk menerima kenyataan, bahwa untuk beberapa persoalan memang tidak ada penyelesaian dan pemecahan yang mudah. Perlu fakta-fakta yang nyata untuk menyelesaikannya.

Dia mempunyai ketabahan, keuletan, dan daya tahan

Orang dewasa bukannya orang yang bebas dari beban. Namun dia selalu mampu bangkit dari goncangan-goncangan hidup, dan tidak berpura-pura seolah-olah semuanya baik. Dia menerima kenyataan bahwa rasa sakit harus dipikul, kesalahan harus diperbaiki, dan tidak perlu menghabiskan waktu untuk menyesali keadaan.

Dia mempunyai prinsip-prinsip yang kuat

Seseorang yang matang dan dewasa tidak mudah menyerah dalam memegang teguh prinsip-prinsipnya, namun ia luwes jika itu bukan untuk kepentingan pribadinya. Dia mempunyai perasaan nilai yang kuat yang menjadi pembimbingnya dalam bertingkah laku.

Untuk menjadi dewasa memang tak mudah, kita harus belajar dan memahami arti hidup secara perlahan. Tua memang itu pasti datang, namun jika dewasa itu pilihan. 

Kita harus belajar untuk menjadi dewasa. 

0 komentar:

Posting Komentar

 

Journey of Life Template by Ipietoon Cute Blog Design and Bukit Gambang