anak-anak yang meninggalkan bangku sekolah
Aku
rasa di Indonesia ini banyak sekali anak jalanan yang masih berkeliaran
entah itu mengamen, meminta-minta ataupun berjualan koran dan meninggalkan
bangku Sekolah. Kasihan Sekali ya. Demi mencari sesuap nasi
mereka rela melakukan apapun.
Meski hujan, terik, cacian mereka tak
pernah jera. Gelengan kepalapun sering mereka dapat.
Alasan orang untuk tak memberinya receh supaya mereka mau bekerja tanpa meminta ataupun mengamen. Padahal mereka
bingung apa yang harus mereka lakukan demi sesuap nasi yang didapat dari belas
kasih orang lain.
Hujan tak menjadi halangan mereka mencari uang logam
Kini
yang saya pertanyaan dimana orang tua mereka, dimana peran orang tua mereka
untuk memberikan perlindungan, kasih sayang dan kewajiban untuk menyekolahkan
mereka????
Dengan modal alat musik atau hanya
modal suara pelanpun mereka berusaha mengamen di tempat makan, di bus, di
terminal dan di tempat-tempat yang
sering banyak orang. Mereka menepis semua rasa malu.
Menurut Saya, negara kita belum mampu
meminimalkan jumlah anak jalanan di ibukota dan sekitarnya. Semakin hari mereka
semakin bertambah banyak. Meski sudah mengerahkan beribu Satpol PP untuk
mengamankan mereka dan dibimbing itupun tak berhasil maksimal. Mereka lebih
banyak memiliki taktik untuk berlari. Dan
memilih menjadi mengamen dan meminta-minta dibanding berada dipanti sosial
untuk dibimbing.
Menurut saya untuk menanggulangi anak
jalanan itu dengan cara mensurvai faktor
penyebab mereka menjadi anak jalanan dan meminimalkan faktor-faktor tersebut.
anak jalanan dan orang tua
Banyak sekali faktor yang menyebabkan
anak-anak turun di jalanan untuk mencari sesuap nasi. Mungkin banyaknya anak-anak yang keluar dari
kehamilan di luar pernikahan sehingga seorang ibu rela meninggalkan anaknya di
jalanan dan akhirnya mereka tumbuh besar bersama orang yang telah mengasuhnya
dan tak memiliki tempat penghuni tetap.
Adanya konflik di dalam keluarga
hingga membuat orang tuanya bercerai dan mereka lebih memilih untuk
bermain-main di jalanan. Hingga pada akhirnya mereka dimonitor oleh orang
dewasa untuk meminta-minta dan mengamen dengan ancaman tak boleh makan seharian
atau bahkan disakiti jika tak mau menurut.
Kesenjangan sosial di Indonesia yang
membuat para orang tua rela memperkerjakan anaknya menjadi pengamen dan peminta-minta.
Mereka juga tak lagi menikmati bangku sekolah yang seharusnya masih mereka
nikmati. Ironis.
Kesenjangan sosial yang sangat nyata di negeri ini
Sesungguhnya
dalam hal ini tak harus saling
menyalahkan.
Kebijakan negarapun dapat
dipersalahkan dengan maraknya Anak jalanan yang berkeliaran tanpa ada ketegasan
untuk mensosialisasi, untuk menampung mereka dan membiayai pendidikanya.
Para orang tuapun yang nomor satu
harus disalahkan karena mereka yang bertanggung jawab sepenuhnya dengan nasib
anak-anak mereka.
Menurut saya anak jalanan yang
semakin banyak dan tak terkendali dapat menyebabkan tindakan kriminal yang akan
merugikan masyarakat. Mereka kelak rela melakukan apa saja demi mendapatkan
sesuap nasi. Seolah mereka memiliki pinsip “ TAK BERANI NEKAT MAKA TAK MAKAN”
Banyaknya tindak
kriminal di Indonesia juga disebabkan oleh banyaknya anak jalanan. Oleh sebab
itu sebagai para orang tua dan calon orang tua menjadilah orang tua yang bertanggung
jawab, dapat membimbing mereka dan melindungi mereka serta memberikan
pendidikan yang cukup untuk anak-anak kita agar menjadi devisa negara yang
memajukan negara jauh dari kesenjangan sosial.
Anak jalanan itu sangat malang dan
kasihan sekali. Mereka tak dapat menikmati masa-masa kecilnya yang dimanja oleh
orang tua, bermaen dengan kawan sebaya dan memakai fasilitas sesuai dengan usia
mereka. Marilah meminimalkan
adanya anak jalanan!!!
0 komentar:
Posting Komentar