Rabu, 23 November 2011

Nasib Nenek dan Kakek Yang Tak Beruntung #Part 2


                                                               

Masih ingatkan  dengan artikelku beberapa hari yang lalu. Nah kali ini aku akan menceritakan pengalamanku yang pertama mendatangi panti jumpo beserta sahabat-sahabatku. Rencana kami ini memang sangat mendadak sehingga kami  tidak mempersiapkan dengan matang apa saja yang mesti kami bawa. Kami juga hanya sebentar saja menilik mbah Tasiyem yang sudah ganti nama menjadi mbah Riyem. Dua jam saja kami di panti jompo. 


                                                                                                      Me

Halaman depan Panti jumpo
                                                                                                  

Kami mendatangi panti jompo atau lebih tepatnya Unit Rehabilitas Sosial “pucang gading” Jl. Plamongansari Kota Semarang Telp/Fax (024) 672234 kode pos 59221 , tempatnya mbah Riyem tinggal. 


Berhubung kami berkunjung sangat sore (jam 4) maka suasana panti sangtt sepi, di tempat parkir saja hanya ada motor kami. 

kiky, Titis, Erna, Anjie, yasmin yang motret Dewi

                                                         

Dengan pengurus panti   ( huft gak jelas )
                                                                     

Mading Panti
                                                                                               

hasil karya
                                                                                             




Kami memasuki ruang tamu dan ruang hasil karya Nenek-kakek kami. Kami bertemu dengan pengurus panti. Beliau menjelaskan apa saja yang kami tanyakan. Rasa penasaranku terobati sudah. Dana untuk panti jompo itu diperoleh  dari Pemerintah karena panti ini adalah milik Pemerintah sebagai unit rehabilitas sosial. Namun ada juga pihak keluarga yang memberikan Donatur untuk panti. Kata pengurus panti ada juga kakek-nenek yang berasal dari orang kaya yang nyaman tinggal di panti dengan alasan tertentu.


Taman Panti

                                                                                        

Nenek dan Kakek yang tinggal disana berasal dari berbagai kalangan, ada yang memang orang kaya yang bermasalah dengan pihak keluarga dan merasa nyaman tinggal di panti. Adapula nenek-kakek yang ditemukan dijalanan lalu dirawat dan dibimbing di panti, serta ada juga nenek-kakek yang secara paksa tinggal di panti. Astagfirullah. 


Sangat beragam. 


Kami juga melihat hasil karya para nenek-kakek yang sangat kreatif misalnya Gelang, keset, Tasbih, Bingkai foto, Kipas dan masih banyak lagi yang sangat bermanfaat untuk kehidupan sehari-hari. Dan  hasil itu dijual. 
                                                                                                  bersihkan


Kami berjalan menelusuri koridor  melewati taman dan musolah. Kami melewati bangsal yang berisi kira-kira 10 kamar dengan tempat tidur kecil yang hanya dapat ditiduri oleh satu orang saja, dan almari untuk setiap orang. Bangsal pertama yang aku lewati sangat rapi dan bersih. Kata Nenek yang aku tanya  bangsal pertama itu yang selalu juara satu dalam kebersihan. Dan kamar mbah Riyem atau mbah Tasiyem juara 3 dari 3 bangsal putri. 


Kami bersalaman dengan setiap kakek dan nenek yang kami jumpai. Wah para nenek beranggapan kami petugas di sana karena kami mengenakan seragam. Hihihi





Untuk  mencari tempat tidur mbah Riyem kami melewati ruang nonton TV yang merangkap menjadi Ruang makan serta melewati deretan kamar mandi, barulah kami sampai ke bangsal kedua yang berisi deretan tempat tidur dan satu lemari. Beliau-beliau menyambut dengan wajah sumringah. 

Sahabatku dan Mbah Tasiyem (Riyem)
                                                                   



Me n Mbah Riyem
                                                                                            
  
Akhirnya kami bertemu mbah Riyem, subhanallah Mbah Riyem lebih putih dan wangi hehehhee...Alhamdulilah mbah Riyem masih ingat dengan kami. Yang paling kecil sendiri, yang ngasih jarit, dompet dan lain-lain. Subhanallah mbah Riyem udah tua ingatannya tajam banget. Padahal dah beberapa bulan yang  lalu. Beda ma aku yang kadang pelajaran baru aja sering lupa.  Mbah Riyem cerita banyak sambil nangis meskipun beliau berusaha tabah. Hikz hikzz kami jadi ikutan nangis. Namun aku perhatikan mbah Riyem lebih nyaman tinggal di panti. Mbah Riyem juga gak tahu kenapa namanya harus diganti menjadi Mbah Riyem. Mungkin sudah ada nama yang sama pasalnya disetiap tempat tidur ditempeli nama penghuninya. Untuk membedakan. Mungkin orang tua wajahnya bisa jadi mirip. #garuk-garuk

                                                                              bangsalnya Mbah Riyem
                                                                              


Walaupun kami bertujuan menilik mbah Riyem, kami juga ngobrol dengan mbah-mbah yang lain. Beliu-beliau yang ada di panti belum tentu di jenguk oleh  saudara atau orang lain. Kami takut ada kecemburuan sosial. Mbah-mbah di panti juga membutuhkan orang yang peduli dan menyayangi beliau. 

Inilah yang kami lakukan di pantai selama kurang lebih 2 jam (15-30 – 17.00)


Kasian banget lho mbah Riyem beberapa hari yang lalu beliau jatuh dari tempat tidur, maklumlah sudah sepuh dan tempat tidurnya superkecil. Jari-jari beliau mati rasa. Kasian ya...#nyedot ingus
Mbah Riyem  sangat senang dan trus mengumbar senyum saat kami di sana. Mbah Riyem baik banget dengan teman-temannya meski mbah riyem sering dimintain uang. 










Ini mbah yang selalu aksis dan suka banget di foto. Beliau sangat lincah dan ceria. 

Mbah Uti dan Titis

                                                                                            

Mbah yang memakai daster bunga-bunga itu sudah tidak melihat karena beliau terkena diabetes. Namun beliau masih nyambung untuk diajak ngobrol. Beliau asli semarang dan tau sungai bogowonto yang ada di Purworejo hehehe...aye... Beliau lebih banyak diam jika tidak didekati. 





Mbah Dani yang berbaju Pink sangat ingin di foto dan berharap fotonya langsung jadi dan bisa diminta. Namun sayang fotonya harus nunggu dicetak. Kami berjanji akan kembali lagi untuk main lagi dan memberikan hasil foto untuk dipajang disana. Mbah dani kasian banget punggungnya sedang sakit. 






Yang bersama aku ini berusia 90 tahun, pasti kalian tak akan menyangka jika umur beliau sudah sepuh karena badannya basih sangat fresh. Beliau sudah berada di panti selama 2,5 tahun. Beliau tidak memiliki anak dan suaminya sudah meninggal. Beliau sangat bersyukur bisa hidup di panti yang memiliki banyak kegiatan seperti senam, makan teratur, mengaji, sholat berjamah dan membuat kerajinan tangan. Mbah yang satu ini sudah haji di tahun 2006 lho!!





Beliau ini penghuni baru di panti jompo ( 20 hari ), Maaf ya beliau ini diajak bicara sudah tidak begitu nyambung. Namun beliau cerita, memiliki 2 anak dan beliau jualan rongsokkan di pasar peterongan, tetapi saat beliau beli kopi tiba-tiba di bawa seseorang ke panti. Beliau sangat ingin pulang dan bertemu anaknya. Namun pihak panti tak menemukan alamat yang beliau cari. 



                                   

Mbah cantik ya itu sebutan kami untuk mbah berbaju pink ini. Pasalnya beliau cantik. Mbah cantik sangat mudah terharu dan sering mencium kami. Mbah cantik sangat ceria. Tetapi mbah cantik merasa di sampingkan karena kami memberi sesuatu kepada mbah Riyem. Walaupun mbah Riyem akan membagikan dengan yang lain, mbah cantik ingin cepat-cepat minta. Mbah cantik sangat penasaran dengan apa yang kami bawa. Membuat kami merasa tak enak. Memang ini salah kami seharusnya dari awal kami langsung membagi buah-buahan namun karena kami asik mengobrol dan melupakan hal itu. #ampun dech


Kami sangat senang dapat berkunjung ke panti diselah waktu kami. (kebetulan jam kosong kuliah).
Kami melihat langsung kehidupan di panti seperti apa, ada yang sholat, duduk-duduk, nonton TV dan tiduran.  Kondisi para kakek nenek yang seperti apa. Ada yang mulai struk, ada yang kehilangan mental, pendengarannya berkurang dan lain-lain.


Kami banyak sekali mendapatkan pelajaran yang berharga. Betapa orang tua sangat menyayangi kami, orang tua itu ingin diperhatikan, mengajarkan kami untuk selalu bersyukur dengan apa yang sudah kami miliki dan bagaimana kami harus memperlakukan orang tua. 






Semoga hari kemudian aku dan sahabat-sahabatku bisa berkunjung lagi ke panti bertemu grandma dan grandpa tercinta.....


Sekian pengalaman aku dan sahabatku




Me n Dewi
                                                                                               




0 komentar:

Posting Komentar

 

Journey of Life Template by Ipietoon Cute Blog Design and Bukit Gambang