Senin, 31 Oktober 2011

Akhir Oktober


Aku sedang membangun motivasi dan berjuta energi untuk menghadapi ujian tengah semester di Kampus. Sekuat tenaga aku menyemangati diriku untuk menyelesaikan semua tugas dan soal-soal yang kian hari kian mendekatiku. Aku takut kecewa. Sejujurnya aku tipe anak yang gampang terpuruk saat mendapati kegagalan dalam diriku. Namun aku tetap  tak jera untuk bangkit kembali.  Aku memang gampang terpuruk tetapi tak membutuhkan waktu lama untuk bergerak kembali. 

 


Seminggu lagi aku akan berhadapan dengan setumpuk buku, mulai sekarangpun aku mulai membaca segala materi yang sudah diberikan dosen. Tapi tetap saja diriku masih dibebani dengan sikap malasku. Padahal aku anak yang memiliki otak pas-pasan dan daya ingatnya pun tergolong rendah tapi diriku lebih tertarik dengan belajar SKS. Entah itu baik atau tidak, aku selalu menggunakan sistem kebut semalam. #jangan ditiru

Masalah daya ingat  aku memang payah sekali, makanya aku selalu mencatat apa saja yang diucapkan dosen agar aku tetap mengingatnya. Aku tak ingin ketinggalan sedikit info dari orang lain. 

Untuk memahami dan me-memory materi aku membutuhkan waktu yang lama untuk menyerapnya, pertama membaca sambil meringkas, yang kemudian dibaca ulang lagi hingga 2 kali baru aku paham. Bener-bener otak dengan impuls lambat. 

Jika berhubungan dengan angka, logika dan menghitung otak-ku sangat payah untuk memahami. Aku selalu membutuhkan latihan soal yang banyak agar aku hafal dengan cara pengerjaannya. Terkadang aku sering kesulitan jika soalnya sudah diubah oleh dosen. Logika-ku memang payah. 

Sejujurnya aku lebih suka soal essay daripada cekpoint, entah mengapa aku lebih suka menuliskan apa saja yang sudah aku pelajari daripada dibingungkan dengan jawaban A-E. Memang dosen memiliki ciri khas sendiri jadi ada yang memberikan soal model Essay atau Cekpoint. 

Awal november nanti akan menjadi awal perjuangan mencapai nilai yang sempurna, semoga aku mampu jadi yang terbaik meski gak nomor satu. 

Kini jiwaku dihantui rasa takut dan panik. Selalu begitu saat akan menempuh ujian, Susah untuk mengendalikan diri. Terkadang sering diem tak jelas jika ujian telah di depan mata. Tak bisa menyembunyikan wajah kepanikan.

Ya Allah mudahkanlah gadis kecilMu ini untuk menempuh ujian tengah semester ya Allah...Mudahkan hamba untuk menyerap materi lebih cepat. Neuronku kurasa sama jumlahnya dengan anak jenius dikelasku hanya saja syaraf menyusunnya yang berbeda. Nah, kali ini samakanlah syarafku dengan anak jenius. 

Amien...amien...

Aku berjuang untuk ibu n bapak yang jauh disana, juga masa depan-ku. 

Sukses.....

Semangat....

Pasti Bisa...

Ciptakanlah sejuta kata baik untuk memotivasi diri sendiri...







0 komentar:

Posting Komentar

 

Journey of Life Template by Ipietoon Cute Blog Design and Bukit Gambang