Setiap manusia memang memiliki lajur
kehidupan sendiri, begitu juga aku. Aku memiliki dunia yang entah dimiliki
orang lain atau tidak. Jujur hidupku dan apa yang kumiliki tak ada yang spesial
ataupun sempurna. Aku satu-satunya orang dari sekian banyak manusia yang tak
memiliki bakat. Entah aku yang tak berusaha atau memang Tuhan menciptakan aku
tanpa menitipkan bakat sedikitpun untuk diriku. Namun yang dapat kusyukuri aku
selalu berada di rata-rata tak di bawah dan tak di atas. Seberusaha diriku
untuk menjadi yang terbaik tetap hasilnya sama saja hanya meningkat sedikit
saja. Bahkan tak meningkat apapun. Aku merasa diriku memang terlalu lemah.
Rasa yang membuatku terdiam dan
membutuhkan waktu ribuan detik untuk merenung, ketika aku belum mampu
membesarkan hati ayah dan ibuku. Aku belum mampu membuat mereka bahagia dan
bangga. Sungguh aku belum mampu menjadi anak yang baik. Kurasa aku anak yang selalu
membebani ayah ibuku dengan segala kemanjaanku.
Meskipun aku manja dengan segala ego yang
kumiliki, aku tetap memiliki inginan besar untuk membanggakan kedua orang tua.
Semua itu baru kuusahan dengan segala keterbatasaanku.
Aku juga belum mampu menjadi pemilik hati
yang dapat dipuja. Aku sadari, sangat aku sadari jika aku terlalu buruk untuk
menjadi kekasih hatinya. Selalu aku yang membuat dia tak nyaman jika
berkomunikasih dengan diriku. Aku belum menjadi pembicara yang baik. Aku lebih
mementingkan segala keegoisanku.
Memang saat ini tak ada satu hal-pun yang
mampu membuat bangga orang-orang terdekatku. Tak ada. Aku tak memiliki apapun.
No body Perfect.
Terkadang aku selalu menangis seorang diri
di sudut kamar. Bertanya dengan Tuhan, apa yang harus kulakukan?? Harus
dikemanakan langkahku?? Aku tak memiliki kelebihan sedikitpun untuk
membanggakan diriku.
Kali ini aku benar-benar rapuh dan merasa
sangat kecil. Merasa sangat tak pantas untuk dihargai. Merasa sangat tak
pantas.
0 komentar:
Posting Komentar