Waktu sangatlah cepat berlalu, meninggalkan kenangan dibenak otak manusia.
Mememory di setiap jengkal kehidupan yang telah lewat entah sampai kapan.
Terkadang kita lupa apakah peristiwa itu pernah terjadi pada diri kita. Karena
memory-demi-memory kita tertumpuk-tumpuk dengan memory-memory yang terjadi di
kehidupan kita berikutnya. Penumpukan itu cepat sekali menimbun dalam otak
kita. Sehingga kita sering mengais-ngais tumpukan yang terdalam untuk
mengingatnya kembali.
Sungguh waktu berlalu secepat sapaan. Meninggalkan setiap ukiran
disetiap detiknya. Masih kuingat ,duluku bermain sepeda mengelilingi tanah
lapang dengan basahan air hujan. Penuh canda dan tawa. Mengapa semua berlalu
begitu cepat?
Sepandai-pandainya manusia menciptakan robot, tetap saja tak mampu
untuk memutar waktu kembali seperti keadaan yang kita minta.
Detik berganti menit, menit berganti jam, jam berganti hari, hari
berganti minggu, minggu berganti bulan, bulan berganti tahun, tahun berganti
abad. Sungguh tak terasa waktu mengalir begitu cepat tanpa kita sadari.
Menghargai setiap detik hidup kita itu membuat kita tak menyesali
dengan bergulirnya waktu. Memaknai setiap jengkal hari yang kulalui dengan
melakukan aktivitas yang tak menyakiti orang lain.
Tuhan mengajarkan kita untuk selalu memanfaatkan waktu di dunia
dengan sebaik mungkin. Kurasa telah kutemukan jawabnya, waktu di dunia memang
sangat cepat berlalu membawa kita mendekati kematian yang entah kapan akan
menjemput kita. Memang menghargai waktu dengan baik itu hal untuk mempersiapkan
diri pada fase itu. Selalu memegang teguh keimanan, berjalan sesuai petunjuk
yang benar dan tak lupa selalu bersembayang.
Kehilangan makna waktu setiap detik itu hanyalah pemilik hati orang
merugi.
Aku ingin memaknai di setiap detik hidupku untuk orang-orang yang mencintaiku dengan kebahagiaan.
0 komentar:
Posting Komentar