Kamis, 25 Agustus 2011

Saky At Borobudur Temple


       
Borobudur terletak di Kota Magelang, Jawa Tengah, Indonesia..Ya beberapa orang asing pasti sedikit tau lah ya...dan tak jarang dari mereka pasti pernah mengunjunginya. Borobudur memang pernah dinobatkan menjadi salah satu keajaiban dunia. Keren. Saya pun mendukung sekali, karena saya juga takjup melihat kekokohannya, Candi borobudur memang di bangun menjelang abad ke-18.

Sampai sekarang susunan batu tanpa semen itu masih kokoh. Beberapa memang ada yang rusak, hancur karena pengeboman. Saya juga kurang tau itu pengeboman atau penghancuran. Entahlah....Tangan-tangan yang tidak bertanggung jawab yang telah melakukannya. Dasar tak memiliki nilai budaya...Pasalnya Borobudur merupakan peninggalan budaya, peninggalan sejarah, aset negara, wah pokoknya banyak sekali tentangnya...

Sebenarnya saya memang tak begitu suka membaca sejarah...saya memang malas...Namun aku ingin mengingat pelajaran yang saya dapat ketika sekolah...Monotan sekali ya saya ini selalu mendapat informasi yang didengar di kelas. 



Well, candi ini didirikan oleh penganut agama Budha Mahayana, pada masa pemerintahan wangsa syailendra.Struktur candi ini berdasar punden berundak. Dengan enam pelataran berbentuk bujur sangkar, tiga pelataran berbentuk bundar melingkar dan sebuah stupa utama sebagai puncaknya. Selain itu tersebar di semua pelatarannya beberapa stupa.

Sepuluh pelataran yang dimiliki Borobudur menggambarkan secara jelas filsafat mazhab Mahayana. Bagaikan sebuah kitab, Borobudur menggambarkan sepuluh tingkatan Bodhisattva yang harus dilalui untuk mencapai kesempurnaan menjadi Buddha.
Bagian kaki Borobudur melambangkan Kamadhatu, yaitu dunia yang masih dikuasai oleh kama atau "nafsu rendah". Bagian ini sebagian besar tertutup oleh tumpukan batu yang diduga dibuat untuk memperkuat konstruksi candi. Pada bagian yang tertutup struktur tambahan ini terdapat 120 panel cerita Kammawibhangga. Sebagian kecil struktur tambahan itu disisihkan sehingga orang masih dapat melihat relief pada bagian ini.

Empat lantai dengan dinding berelief di atasnya oleh para ahli dinamakan Rupadhatu. Lantainya berbentuk persegi. Rupadhatu adalah dunia yang sudah dapat membebaskan diri dari nafsu, tetapi masih terikat oleh rupa dan bentuk. Tingkatan ini melambangkan alam antara yakni, antara alam bawah dan alam atas. Pada bagian Rupadhatu ini patung-patung Buddha terdapat pada ceruk-ceruk dinding di atas ballustrade atau selasar.

Mulai lantai kelima hingga ketujuh dindingnya tidak berelief. Tingkatan ini dinamakan Arupadhatu (yang berarti tidak berupa atau tidak berwujud). Denah lantai berbentuk lingkaran. Tingkatan ini melambangkan alam atas, di mana manusia sudah bebas dari segala keinginan dan ikatan bentuk dan rupa, namun belum mencapai nirwana. Patung-patung Buddha ditempatkan di dalam stupa yang ditutup berlubang-lubang seperti dalam kurungan. Dari luar patung-patung itu masih tampak samar-samar.







Tingkatan tertinggi yang menggambarkan ketiadaan wujud dilambangkan berupa stupa yang terbesar dan tertinggi. Stupa digambarkan polos tanpa lubang-lubang. Di dalam stupa terbesar ini pernah ditemukan patung Buddha yang tidak sempurna atau disebut juga unfinished Buddha, yang disalahsangkakan sebagai patung Adibuddha, padahal melalui penelitian lebih lanjut tidak pernah ada patung pada stupa utama, patung yang tidak selesai itu merupakan kesalahan pemahatnya pada zaman dahulu. menurut kepercayaan patung yang salah dalam proses pembuatannya memang tidak boleh dirusak.

Sekilas inilah tentang borobudur...

Karena keunikannya, saya jadi ingin mengunjungi candi ini kembali...ingin melihat kondisi juga. Akhirnya kali ini kesampaian juga. Saya dan si pacar mendatangi candi terbesar di Indonesia ini. Kami membutuhkan waktu mungkin 1 jam lebih 20 menit untuk sampai di sana. Memang masih memiliki daya tarik yang kuat untuk wisata lokal dan asing. Kami harus mengantri panjang untuk mengantongi tiket 30 ribu perorang...(itu dulu setahun yang lalu lah). 

Padat manusia, sangat boleh dibilang. Meski terik matahari menyambar ubun-ubun mereka tak ada sedikitpun hasrat untuk tetap berada di bawah. Mereka berduyung-duyung merangkang ke atas hingga mencapai setupa terbesar dan tertinggi. Begitu pula saya dan kekasih saya tetap semangat mendaki. 

Sesekali mengabadikan momen dengan jeprat-jepret...


Ada mitos yang sampai saat ini masih dipercaya orang, saya si ikut-ikutan juga... Kalian pasti tahu mitos tersebut....




Ya, benar. Memegang alat kelamin si budha dan menyebutkan keinginan kita maka akan terkabul. Ingat hanya mitos, semua tetap tergantung Yang Maha Penguasa. 



Relief candi masih tetap sama, kadang ada yang ditumbuhi jamur hehehe...
Sampai sekarang saya belum mampu mengerti apa yang ada pada relief candi. Padahal sebenernya cerita unik dan mengandung unsur budaya yang tinggi..,




Setelah lelah mengitari bagian candi, saya turun dan meninggalkan lokasi candi...
Taman yang ada di Lokasi candi sangat luas, cocok untuk berkencan menghabiskan waktu untuk berbagi cerita bersama kekasih. So sweet. Saya memang lebih suka berkencan di tempat ramai, jadi tak merasa dunia miliki berdua. Tak egois hehehee


Tak usah kesal bagi para cowok, karena ini kesukaan cewek, saat kita keluar lokasi candi kita harus mengitari pasar. Banyak sekali penjual yang menjajakan barang seni. Sangat cocok untuk buah tangan. Pakaian juga tersebar dimana-mana..

Dipilih...dipilih....

Makanan di lokasi wisata ini juga banyak macam pilihan. si pacar yang doyan banget makan pasti pengin makan trus...

Untung rayuanku didengarakan, kami hanya makan 2 kali saja, karena jika saya mengikuti nafsu makan dia yang tinggi badan saya akan semakin melebar dan itu sangat saya takutkan.


Di borobudur menjadi tempat dan saksi perjalanan cinta Saky...




0 komentar:

Posting Komentar

 

Journey of Life Template by Ipietoon Cute Blog Design and Bukit Gambang