Kamis, 25 Agustus 2011

Saky at Candi Gedong Songo



Candi Gedong Songo berdiri di atas kota Ungaran, Semarang, Jawa Tengah.  Gedong Songo merupakan peninggalan budaya, terutama penganut agama Hindu. Saat inipun masih dijadikan tempat sembayang umat Hindu. Waktu yang di tempuh untuk sampai di wisata Gedong Songo 1 jam dari Kota Semarang. 



Kawasan ini di sebut Candi Gedong Songo karena terdapat sembilan candi yang tersebar tidak berjauhan. (Agak jauh dan meleleahkan ding). Jika dilihat sekilas candi Gedong Songo ini memang memiliki kemiripan gaya, arsitektur dan peletakan dengan candi Dieng, Wonosobo, Jawa Tengah. Keduanya sama – sama peninggalan Hindu terletak di kaki Gunung dan tersebar di beberapa tempat.


Perjalanan untuk mencapai kawasan Candi memang terjal karena letaknya memang di kaki Gunung Uangaran. Penuh liku-liku. Namun jalannya tetap mulus aspal lho. Suasananya tak kah dengan kota Bogor. Dingin dan sejuk. Saya tetap bersemangat. Mungkin karena bersama kekasih yang 3 bulan baru bisa bertemu.


Setelah sampai di candi Gedong Songo kami membeli tiket  seharga 5 ribu perorang. Terjangkau bukan?. Tempat wisata ini banyak dikunjungi para keluarga dan kawula muda. Termasuk Saya dan sang kekasih. 


Wuih...untuk mencapai candi satu ke candi yang lain memang sangatlah melelahkan. Kami harus berjalan, mendaki yang lumayan jauh...Jika naik kuda pastinya tak semelelahkan ini. Namun daripada membuang uang lebih irit jalan kaki, selain sehat juga untuk olah raga. Ini juga sebagai media jalan mesra bersama Sang Kekasih. Lelah bersama dirasakan berdua. Berbagi cerita dan menggosib riang. 



Selain candi, di gedong songo ini ada yang menarik lagi....

Pemandian air panas, air belerang ini berasal dari gunung uangaran. Dasyat......uapnya sampe mengepul tebal...Tentunya bukan air itu langsung yang digunakan untuk mandi atau berendam. Air belerang konon memang banyak manfaatnya, selain untuk refleksi ternyata mujarap untuk menyembuhkan penyakit kulit. 



Saya hitung – hitung candinya memang tidak genap 9 kawasan, tapi 6 kawasan dengan kawasan ke-6 hanya ada 2 candi berdiri kokoh, sisanya runtuh. Sangat disayangkan sekali bukan.



Perjalanan yang kami lalu memang sangat melelahkan, namun tetap asik. Terik matahari yang terik tak begitu terasa karena hawa dingin tetap terasa. 



Hutan yang lebat masih mengelilingi kawasan candi. Hutan pinusnya sangat terawat dan lebat.
Semakin menyejukan mata...hiruk pikuk kota teratasi sesaat. Jiwa berasa tenang dan harmonis.
Ini perjalanan Saky yang menyenangkan....

Kami tetap tak pernah lepas dari camera...

Inilah beberapa hasil narsong kami......



Saya senang dapat berbagi pengalaman dengan kalian....

0 komentar:

Posting Komentar

 

Journey of Life Template by Ipietoon Cute Blog Design and Bukit Gambang