Lama berpacaran
dengan si pacar terkadang tak dapat menolak hadirnya rasa jenuh dalam perasaan.
Jenuh kerap kali hadir dicelah-celah hubungan kami tanpa diperkirakan. Aku dan
si pacar tak inginkan bibit kejenuhan itu tumbuh menguasai hati kami
masing-masing. Sebisa mungkin kami
mencabut segala benih kejenuhan dan kebosahan sebelum mengakar. Inilah beberapa rasa jenuh yang kerap kali
menderaku beserta cara menyelesaian-nya menurut versiku dan si pacar.
Selalu
Lengket
Ketertarikan
dengan si pacar berkurang ketika aku terlalu lengket dengannya,,apalagi
didapati kami selalu bertengkar terus. Rasa capek, bosan, jenuh tak dapat
dihindarkan. Aku dan si pacar selalu mencari-cari titik kesalahan dengan saling
tuduh tanpa meredamnya.
Cara mengatasinya,
aku dan si pacar mencari celah untuk sendiri. Dengan berjalan satu-satu maka
akan ada kerinduan dan saling membutuhkan satu sama lain. Sehingga keadaan
kembali normal stelah merenung masing-masing.
Jika kelengketan
aku dan si pacar tanpa perselisihan bagi kami tak masalah. Kami tetap nyaman
menjalani-nya tanpa jenuh ataupun bosan. Menurut
si pacar justru membuat semakin
bersemangat.
Sama-sama
Sibuk / Sok Sibuk
Kesibukan selalu
memicu rasa jenuh di antara kami. Komunikasih berlangsung dalam keadaan lelah
dan mengantuk sehingga pembicaraan tidak efektif. Tanpa disadari aku dan si
pacar hanya seperti teman biasa. Tentu masa-masa seperti itu tak boleh terjadi
berlarut-larut. Karena aku sangat mencintainya, maka aku akan melakukan apapun
untuk mempertahankannya. Serta mengondisikan keadaan untuk membaik.
Caranya,, dengan
sama-sama berjanji meluangkan waktu sebentar untuk berkomunikasih dan bertemu
dalam keadaan baik. Sehingga aku dapat
bergurau dan bermanja-manja dengan si pacar. Begitupun dengan Si pacar. Meskipun
tak setiap saat bertemu tetapi tali asrama akan refresh kembali.
Tak lagi
Menantang
Si pacar tak asik
lagi tidak seperti ketika pertama kali pacaran, si pacar susah untuk diajak
bicara baik-baik, menjadi pendiam dan sangat berbeda dengan yang dulu sehingga
rasa jenuh dan bosan selalu kurasakan. Sementara di luar sana banyak sekali
cowok-cowok yang asik dan nyambung. Untuk menghindari ketertarikan dengan cowok
lain aku selalu membuka album foto aku dan si pacar dulu. Mengingat-ngingat
masa indah yang pernah dilakui. Mengingat betapa dulu aku sangat mencintainya
dan takut untuk kehilangan dirinya. Aku berpikir, Mungkin ini hanya perasaan
sejenak untuk sendiri dan merenung. Menata kembali agar hubungan harmonis
seperti dulu.
Setelah merenung,
kembali menghubungi si pacar dan mengobrol masa indah dulu yang pernah
dilakukan. Alhasil kami hanya tertawa bersama mengingat kekonyolan dan
kecerobohan kami dulu.
Jarak
Jarak yang
memisahkan membuat kita merasa jenuh dan kurang perhatian dari si pacar. Sehingga aku dan si pacar selalu meributkan
masalah pelik ini. Tetapi seiring berjalannya waktu, aku dan si pacar dapat
mengendalikan kondisi baru untuk pacaran kami.
Selalu
memanfaatkan alat komunikasih yang tersedia untuk membentangi jarak. Beranggapan
jarak itu hanya semu.
Selalu menyakinkan
si pacar bahwa aku tetap menyayangi dan selalu memperhatikannya. Sebab si pacar
tipe orang yang sulit berjauhan denganku. * GR...*
Ini
beberapa permasalahan yang kerap hadir menghiasi perjalanan Saky...
Aku selalu
beranggapan tanpa hal itu semua hubungan akan terasa hampar dan tak bergejolak.
Rasa-rasa yang beragam itulah yang terkadang menjadi kisah tersendiri untuk aku
dan si pacar.
Aku selau mengendalikan emosiku ketika
hubungan dan sikap si pacar tidak seperti kehendak pribadiku.
Semoga
aku dan si dia dapat selalu mengatasi kejenuhan di antara saky
dinda...dinda...
BalasHapusiya kanda....
BalasHapus