Kamis, 15 September 2011

Berbagi kisah menyiasati rasa jenuh



Lama berpacaran dengan si pacar terkadang tak dapat menolak hadirnya rasa jenuh dalam perasaan. Jenuh kerap kali hadir dicelah-celah hubungan kami tanpa diperkirakan. Aku dan si pacar tak inginkan bibit kejenuhan itu tumbuh menguasai hati kami masing-masing. Sebisa mungkin  kami mencabut segala benih kejenuhan dan kebosahan sebelum mengakar.  Inilah beberapa rasa jenuh yang kerap kali menderaku beserta cara menyelesaian-nya menurut versiku dan si pacar. 

 

Selalu Lengket

Ketertarikan dengan si pacar berkurang ketika aku terlalu lengket dengannya,,apalagi didapati kami selalu bertengkar terus. Rasa capek, bosan, jenuh tak dapat dihindarkan. Aku dan si pacar selalu mencari-cari titik kesalahan dengan saling tuduh tanpa meredamnya. 

Cara mengatasinya, aku dan si pacar mencari celah untuk sendiri. Dengan berjalan satu-satu maka akan ada kerinduan dan saling membutuhkan satu sama lain. Sehingga keadaan kembali normal stelah merenung masing-masing.

Jika kelengketan aku dan si pacar tanpa perselisihan bagi kami tak masalah. Kami tetap nyaman menjalani-nya tanpa jenuh ataupun bosan. Menurut si pacar justru membuat  semakin bersemangat. 

Sama-sama Sibuk / Sok Sibuk

Kesibukan selalu memicu rasa jenuh di antara kami. Komunikasih berlangsung dalam keadaan lelah dan mengantuk sehingga pembicaraan tidak efektif. Tanpa disadari aku dan si pacar hanya seperti teman biasa. Tentu masa-masa seperti itu tak boleh terjadi berlarut-larut. Karena aku sangat mencintainya, maka aku akan melakukan apapun untuk mempertahankannya. Serta mengondisikan keadaan untuk membaik.
Caranya,, dengan sama-sama berjanji meluangkan waktu sebentar untuk berkomunikasih dan bertemu dalam keadaan baik.  Sehingga aku dapat bergurau dan bermanja-manja dengan si pacar. Begitupun dengan Si pacar. Meskipun tak setiap saat bertemu tetapi tali asrama akan refresh kembali.

Tak lagi Menantang

Si pacar tak asik lagi tidak seperti ketika pertama kali pacaran, si pacar susah untuk diajak bicara baik-baik, menjadi pendiam dan sangat berbeda dengan yang dulu sehingga rasa jenuh dan bosan selalu kurasakan. Sementara di luar sana banyak sekali cowok-cowok yang asik dan nyambung. Untuk menghindari ketertarikan dengan cowok lain aku selalu membuka album foto aku dan si pacar dulu. Mengingat-ngingat masa indah yang pernah dilakui. Mengingat betapa dulu aku sangat mencintainya dan takut untuk kehilangan dirinya. Aku berpikir, Mungkin ini hanya perasaan sejenak untuk sendiri dan merenung. Menata kembali agar hubungan harmonis seperti dulu.
Setelah merenung, kembali menghubungi si pacar dan mengobrol masa indah dulu yang pernah dilakukan. Alhasil kami hanya tertawa bersama mengingat kekonyolan dan kecerobohan kami dulu. 

Jarak

Jarak yang memisahkan membuat kita merasa jenuh dan kurang perhatian dari si pacar.  Sehingga aku dan si pacar selalu meributkan masalah pelik ini. Tetapi seiring berjalannya waktu, aku dan si pacar dapat mengendalikan kondisi baru untuk pacaran kami.
Selalu
memanfaatkan alat komunikasih yang tersedia untuk membentangi jarak. Beranggapan jarak itu hanya semu.

Selalu menyakinkan si pacar bahwa aku tetap menyayangi dan selalu memperhatikannya. Sebab si pacar tipe orang yang sulit berjauhan denganku. * GR...*


Ini beberapa permasalahan yang kerap hadir menghiasi perjalanan Saky...

Aku selalu beranggapan tanpa hal itu semua hubungan akan terasa hampar dan tak bergejolak. Rasa-rasa yang beragam itulah yang terkadang menjadi kisah tersendiri untuk aku dan si pacar. 

Aku selau mengendalikan emosiku ketika hubungan dan sikap si pacar tidak seperti kehendak pribadiku.


Semoga aku dan si dia dapat selalu mengatasi kejenuhan di antara saky




2 komentar:

 

Journey of Life Template by Ipietoon Cute Blog Design and Bukit Gambang