Kamis, 29 September 2011

Pemeriksaan Albumin Serum Metode BromCresol Green

                                              Photometer

Hari/ Tanggal 

Senin, 26 September 2011

Tujuan

Untuk mengetahui kadar albumin pada serum darah pasien

Metode

Pemeriksaan ini menggunakan metode Bromcresol green


Dasar Teori

Protein adalah suatu makromolekul yang tersusun atas molekul-molekul asam amino yang berhubungan satu dengan yang lain melalui suatu ikatan yang dinamakan ikatan peptida. Sejumlah besar asam amino dapat membentuk suatu senyawa protein yang memiliki banyak ikatan peptida, karena itu dinamakan polipeptida. Secara umum protein berfungsi dalam sistem komplemen, sumber nutrisi, bagian sistem buffer plasma, dan mempertahankan keseimbangan cairan intra dan ekstraseluler. Berbagai protein plasma terdapat sebagai antibodi, hormon, enzim, faktor koagulasi, dan transport substansi khusus.
Protein-protein kebanyakan disintesis di hati. Hepatosit-hepatosit mensintesis fibrinogen, albumin, dan 60 – 80 % dari bermacam-macam protein yang memiliki ciri globulin. Globulin-globulin yang tersisa adalah imunoglobulin (antibodi) yang dibuat oleh sistem limforetikuler.


Penetapan kadar protein dalam serum biasanya mengukur protein total, dan albumin atau globulin. Ada satu cara mudah untuk menetapkan kadar protein total, yaitu berdasarkan pembiasan cahaya oleh protein yang larut dalam serum. Penetapan ini sebenarnya mengukur nitrogen karena protein berisi asam amino dan asam amino berisi nitrogen.


Total protein terdiri atas albumin (60%) dan globulin (40%). Bahan pemeriksaan yang digunakan untuk pemeriksaan total protein adalah serum. Bila menggunakan bahan pemeriksaan plasma, kadar total protein akan menjadi lebih tinggi 3 – 5 % karena pengaruh fibrinogen dalam plasma.

Fungsi Albumin

Mengusung hormon tiroid
Mengusung hormon lain, khususnya yang dapat larut dalam lemak
Mengusung asam lemak menuju hati
Mengusung obat-obatan dan memperpendek waktu paruh obat tersebut
Mengusung bilirubin


Penurunan Kadar  Albumin : sirosis hati, gagal ginjal akut, luka bakar yang parah, malnutrisi berat, preeklampsia, gangguan ginjal, malignansi tertentu, kolitis ulseratif, enteropati kehilangan protein, malabsorbsi. Pengaruh obat : penisilin, sulfonamid, aspirin, asam askorbat.
Peningkatan  Kadar Albumin  : dehidrasi, muntah yang parah, diare berat. Pengaruh obat : heparin.

                                                       Reagen BCG

                                               Yellow tip dan Blue tip


Alat dan Bahan
Alat
Pipet Mikro
Yellow tip dan blue tip
Tabung reaksi
Rak tabung
Bahan
Serum
Pereaksi
Reagent 30 m mol/ L
Citrat buffer pH 4,2 0,26 m mol/ L
Bromocresol green
Standart 5 gr/dl

                                                             Erna dan Febri

Cara Kerja
Membuat Serum
-      Sampling darah vena di pasien
-     Memasukkan darah pada tabung reaksi lalu disentrifuge dengan 8 rpm selama 10 menit
-      Serumnya dipindahkan ke dalam tabung yang lain, endapannya tidak terpakai.



Membuat sediaan
Menyiapkan 3 tabung reaksi masing masing diisi menggunakan mikropipet 10mikroliter serum, 10mikroliter aquades dan 10mikroliter standar. Kemuadian masing-masing tabung tadi diisi 1000 mikroliter reagen BCG.

                                                  Sediaan
                                                   Inkubasi
                                              
Cara Pemeriksaan
-      3 tabung tadi diinkubasi pada suhu 37 celsiun selama lebih dari 10 menit kurang dari 60 menit.
-      Menggunakan alat fotometer untuk pemeriksaan
-      Nyalakan Fotometer, atur panjang gelombang 546 nanometer, faktor 005,0, program c/ST. Jika salah hasil akan fatal.
-      Memasukkan blanko ke dalam corong, lalu tekan zero jika muncul angka lalu buang blanko pada corong, Kembali masukkan standar dan tekan tombol standar jika keluar angka maka standar dibuang. Angka yang muncul diabaikan. Terakhir memasukkan sempel dan tekan result, keluar angkanya catat sebagai hasil dan Buang sampel pada corong. Matikan fotometer.

Hasil Pengamatan 

Saya hanya menulis hasil akhir saja 6, 1 g/dl
Sehingga tidak perlu melakukan perhitungan.

Pembahasan

Praktikum pemeriksaan kadar albumin pada sampel serum bertujuan untuk menentukan kadar albumin dengan tujuan diagnosa penyakit. Pada pemeriksaan ini didapatkan kadar albumin 6,1 g/dl, ini menunjukan hasil peningkatan kadar albumin pada pasien dari nilai rujukan 3,5 – 5, 2 g/dl. Peningkatan kadar albumin disebut Hiperalbumin.Peningkatan kadar albumin dapat disebabkan oleh dehidrasi, muntah yang parah, diare berat.

 
  Kesimpulan

Pemeriksaan kadar albumin pasien diperoleh 6,1 g/dl, menunjukan bahwa hasil pemeriksaan si pasien hiperalbumin karena di atas dari nilai rujukan 3,5 – 5,2 g/dl.

Faktor yang dapat mempengaruhi temuan laboratorium :

  •     Diet tinggi lemak sebelum dilakukan pemeriksaan.
  •     Sampel darah hemolisis.
  •     Pemipetan yang tidak tepat.
                                                                       Hasil

  








5 komentar:

  1. makasih artikel'y ..
    kebetulan lg nyari prosedur metode bcg..
    bisa ngasih tw literatur'y dri mana?
    thx before :)

    BalasHapus
  2. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  3. aku dapat dari prosedur yang diberikan dosen dan mbah Google.
    terima ksih dah mampir Blogku :-)

    BalasHapus
  4. Boleh tau ga judul pustaka yg digunakan dosennya and klo dari mbah google pustakanya jg apa? perlu bgt buat skripsi...thx a lot yaw

    BalasHapus
  5. boleh tau daftar pustakanya? terima kasih sebelumnya

    BalasHapus

 

Journey of Life Template by Ipietoon Cute Blog Design and Bukit Gambang